" Saya under graduate  dari  Macquarie university Of Sydney, New South Wales..." Alan berucap datar, tanpa nada meninggikan diri.
" Wah, lulusan salah satu alumni SMP ini ada yang lulus dari Ostrali.." Puji Gaby . Jujur, Alan tersanjung. Sangat tersanjung.
Di sekolah ini dulu tak pernah ada yang memujinya, karena Alan emang bandel. Sangat bandel. Kecuali...Pak Djumari! Guru bahasa Inggris. Gak tau kenapa, Alan emang tertarik dengan  dunia tutur kata alias bahasa. Sebenernya bukan hanya bahasa Inggris, semua bahasa Alan sukai.
Alan bahkan pernah meneliti, kenapa manusia di dunia ini punya bahasa yang berbeda-beda. Padahal dulu Tuhan menciptakan Adam dan Hawa dengan bahasa yang asama kan?
Lantas kenapa anak-cucu Adam menggunakan bahasa yang berbeda-beda?
Ah, sudahlah, itu akan terlalu panjang untuk diceritakan.
Alan melirik Raffael, tampak ceria.
" Eh, ayah Raffael kerja disini juga, atau .."
" Ayah Raffael bepergian...jauh dia bepergian, " Gaby berucap dingin, datar, " yuk Saya masuk dulu. Suster, tolong jaga Raffa ya. Tuh Om Alan juga mau kerja.."
Langkah Gaby menuju ruang guru meninggalkan tanya dibenak Alan yang entah kapan ada jawabanya. Kenapa nada suara Bu guru Gaby mendadak dingin begitu..?
Alan melangkahkan kaki kearah kantin, ngumpet cari tempat merokok. Mungkin dengan rokok ide-idenya muncul.