Disisi kiri ruang tamu ada foto mereka bertiga, Raffa, Gaby, dan seseorang yang tampaknya ayah Raffael, menggendong Raffael kecil.
Tampak senyum bahagia ketiga insan itu...
Nggak ada rasa iri atau cemburu dihati Alan. Alan gak bakal merasa iri.
Kalau pun iri, maka rasa iri itu akan dipakai untuk menyemangati diri mencari pasangan hidup.
Tapi emang belum ada jodoh, mau gimana lagi?
Ada aja halangan ketika dia menjalin hubungan dengan lawan jenis.
Alan menghela nafas...
" Udah berapa lama merokok? " Suara merdu Gaby membuyarkan lamunannya.
" Ohh..udah lama. Kayaknya pas SMP kelas tiga deh. Waktu itu kami study tour. Pas duduk di bus sama kenek, saya merokok. Merokok pertama aku pusing, mual, lalu muntah-muntah. Tapi malah akuu terusin...hahahhahaah, " Alan tertawa. Kayak bangga gitu...
" Kamu tahu, Ayah Raffa meninggal karena kanker stadium terminal..."
Degggg!