Aria tahu bahwa makhluk-makhluk ini adalah penjaga danau, dan mereka mungkin tidak akan membiarkannya mencapai pulau tanpa tantangan. Dengan hati-hati, Aria mengeluarkan kristal pertama yang dia temukan dan mengarahkan cahaya kristal itu ke arah makhluk-makhluk tersebut. Cahaya dari kristal tampaknya memiliki efek menenangkan pada makhluk-makhluk itu, dan mereka perlahan-lahan menjauh, memberi jalan bagi Aria untuk melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di pulau, Aria menemukan sebuah altar batu di tengah pulau, di mana kristal ketiga diletakkan. Altar ini dikelilingi oleh tanaman dan bunga yang bersinar lembut. Aria mendekati altar dengan hati-hati dan mengambil kristal ketiga, yang bersinar dengan warna kuning cerah. Kristal ini tampaknya lebih besar dan lebih berat dibandingkan dengan yang sebelumnya, dan Aria merasakan getaran energi yang kuat saat dia memegangnya.
Dengan kristal ketiga di tangan, Aria kembali ke perahunya dan mendayung kembali ke tepi danau. Perjalanan pulang terasa lebih ringan, karena Aria merasa bahwa dia semakin dekat untuk menyelesaikan misinya. Dia memasuki kembali hutan dan melanjutkan perjalanan ke lokasi berikutnya, yang terletak di sebuah Pegunungan Berapi, tempat kristal keempat tersembunyi.
Sesampainya di Pegunungan Berapi, Aria merasa terpesona oleh pemandangan gunung-gunung yang menjulang tinggi dan lava yang mengalir dari celah-celah tanah. Gunung-gunung ini terlihat sangat megah tetapi juga menakutkan. Peta menunjukkan bahwa kristal keempat tersembunyi di dalam sebuah gua di lereng gunung. Namun, gua ini dipenuhi dengan lava dan gas beracun yang membuatnya sulit untuk dijangkau.
Aria menggunakan pelindung dan masker yang dia bawa untuk melindungi dirinya dari gas beracun. Dengan hati-hati, dia melangkah ke dalam gua, mengikuti jalur yang disarankan oleh peta. Gua ini dipenuhi dengan lava yang mengalir dan bebatuan panas yang harus dia hindari. Aria harus menggunakan tali dan teknik memanjat yang hati-hati untuk melewati area yang berbahaya.
Di bagian terdalam gua, Aria menemukan sebuah altar batu yang terletak di dekat aliran lava. Di atas altar, terdapat sebuah kotak kuno yang dijaga oleh beberapa makhluk api kecil. Aria tahu bahwa dia harus menghadapi makhluk-makhluk ini untuk mendapatkan kristal keempat. Dengan menggunakan kecerdikan dan keberaniannya, Aria berhasil mengatasi makhluk-makhluk tersebut dan membuka kotak. Di dalam kotak, dia menemukan kristal keempat yang bersinar dengan warna merah menyala.
Dengan semua kristal yang terkumpul, Aria merasa lega dan puas. Namun, petualangannya belum berakhir. Petunjuk terakhir di peta menunjukkan bahwa Aria harus kembali ke Hutan Ajaib dan menyatukan semua kristal di pusat hutan untuk mengakhiri kutukan dan mengembalikan keseimbangan.
Aria kembali ke Hutan Ajaib dengan semua kristal yang ditemukan. Sesampainya di pusat hutan, dia menemukan sebuah altar besar yang dikelilingi oleh pohon-pohon raksasa. Dengan hati-hati, Aria menempatkan semua kristal di atas altar sesuai dengan urutan yang tertulis di peta. Saat kristal-kristal tersebut diletakkan di tempatnya, mereka mulai bersinar dengan cahaya yang sangat terang.
Cahaya dari kristal-kristal tersebut berkumpul dan membentuk sebuah pusaran energi yang mengalir melalui hutan. Aria merasakan getaran energi yang kuat dan merasakan kekuatan magis yang mulai mengalir kembali ke hutan. Pohon-pohon dan tanaman di sekitar altar mulai bergetar dan bersinar dengan warna-warna yang cerah. Suasana di sekitar menjadi semakin tenang dan damai, seolah-olah hutan merespons kembalinya keseimbangan.
Tiba-tiba, Penjaga Hutan muncul di hadapan Aria. Wajahnya bersinar dengan kepuasan dan rasa syukur. "Kamu telah berhasil, Aria. Dengan mengembalikan semua kristal dan menyatukannya di sini, kamu telah menyelamatkan Hutan Ajaib dari kutukan. Terima kasih atas keberanian dan dedikasimu."
Aria merasa terharu dan lega. "Saya hanya melakukan apa yang bisa saya lakukan. Hutan ini adalah rumah bagi banyak makhluk, dan saya senang bisa membantu."