Mohon tunggu...
Rio Estetika
Rio Estetika Mohon Tunggu... Freelancer - Dengan menulis maka aku Ada

Freelancer, Teacher, Content Writer. Instagram @rioestetika

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tujuan Pendidikan Islam di Tengah Keanekaragaman Konsepsi Hakikat Manusia

31 Mei 2020   09:07 Diperbarui: 1 Juni 2020   05:52 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sedangkan faktor internal, antara lain: (a) kesalahan dalam memahami ilmu dan aplikasinya, (b) hilangnya adab, (c) dan munculnya pemimpin palsu. Menurut Al-Attas yang pertama kali harus dibenahi dan sangat membantu pembenahan dua faktor lainnya adalah 'hilangnya adab'. Di mana sebagaimana yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya adab adalah Adab bagian dari hikmah dan keadilan, maka hilangnya adab akan mengakibatkan kebodohan dan kedzaliman.

3. Syed Hossein Nasr
Adapun latar belakang dari Syed Hossein Naser mengapa ia menggagas tentang konsep kosmologi suci adalah banyak orang yang acuh terhadap kelestarian lingkungan dan gagalnya sistem pendidikan yang perduli lingkungan sehingga membuat lingkungan justru masih saja rusak. Menurutnya, pendidikan lingkungan khususnya dan studi-studi lingkungan pada umumnya, memikul tanggung jawab untuk memperkenalkan kembali, dimensi-dimensi yang hilang pada pengetahuan agama-spiritual mengenai alam raya dalam tingkat budaya dan skala global. Hal ini meliputi mendapatkan kembali etika lingkungan yang tertanam dalam pemahaman abadi mefafisik, epistemologi, dan ontologi mengenai kosmos, dan menegaskan cara-cara pengetahuan non-ilmiah.  Spiritualitas yang menghindari Yang Suci sebagaimana dianut banyak kalangan Barat bukanlah spiritualitas yang benar. Karena fokus perhatian agama adalah mengenali dan merayakan yang suci, maka agama adalah rumah spiritualitas.

Bagi Nasr, agama (bukan spiritualitas) adalah gudang tentang yang suci dan cara-cara mengaksesnya. Karena itu, agama menjadi sumber etika lingkungan dan kosmologi (pengetahuan tentang tatanan alam). Rujukan  "Kita harus mendidik generasi mendatang" sebagai solusi bagi masalah sustainabilitas telah mulai kehilangan tuahnya, berhadapan dengan fakta bahwa pendidikan lingkungan telah berlangsung 30 tahun lebih, namun planet bumi ini masih dalam kerusakan.  Sejak tahun 1996, bagi Nasr, sumber krisis lingkungan adalah krisis spiritual, "Bumi ini berdarah dari luka yang disebabkan oleh kemanusiaan yang tidak lagi harmoni dengan Surga (baca: yang berarti Maha Suci), karena itu berselisih terus menerus dengan lingkungan".


Krisis spiritual tidak berarti hilangnya pengalaman spiritual-religius pada individu, namun hilangnya penge-tahuan spiritual-religius tentang alam. Artinya, kemanusiaan universal mengalami krisis lingkungan. Berbagai solusi telah ditawarkan, tapi hasilnya nihil. Solusinya dicari di mana titik lemahnya, dan ternyata karena belum masuk peran agama. Agama yang memberikan pandangannya tentang alam. Nilai-nilai lurur perlu dihidupkan yaitu dengan adanya pendekatan agama (kosmologi suci).

4. Suhailah Hussien
Latar belakang pemikiran Suhailah Hussein tentang hakikat manusia bermula dari ketidakpuasan dari ketidaksetaraan yang diabadikan oleh pedagogi tradisional dalam pendidikan. Pedagogi tradisional, seperti teori tradisional, membantu dalam reproduksi sosial kelas dan mempromosikan ketidaksetaraan ras dan gender melalui praktek sekolah terorganisir dan menipu.

Hari ini, sekolah-sekolah umum berfungsi untuk meniru nilai-nilai yang ada dan hak istimewa dari kelas dominan, pedagogi kritis memperlihatkan bagaimana sekolah menjadi sebuah situs di mana cara-cara tertentu pemahaman dan berperilaku di dunia, termasuk menerima ketidaksetaraan, sebenarnya diperkenalkan dan dilegitimasi untuk melayani kepentingan kelompok sosial tertentu (status quo).  Pedagogi kritis menetapkan untuk mengenali dan mengidentifikasi bagaimana ada kurikulum dan pendekatan untuk mengajar menyediakan siswa dengan perspektif yang cenderung meminggirkan suara tertentu.

Pedagogi kritis memberikan kritik tajam salah satunya kepada akses pendidikan yang masih memihak  strata sosial. Idealnya pendidikan berkualitas dapat dengan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat. Realitanya pendidikan berkualitas hanya mampu dijangkau masyarakat kelas menengah ke atas.

D. Implikasi Terhadap Rumusan Hakikat dan Tujuan Pendidikan Islam
Setelah memahami tentang pemikiran umum dan latar belakang yang memunculkan dari keempat tokoh di atas dapat diambil benang merah berkaitan tentang apa rumusan hakikat dan tujuan pendidikannya. Berikut pembahasan lebih rinci berkaitan dengan hakikat dan tujuan pendidikan menurut keempat masing-masing tokoh kontemporer.

1. Implikasi Pemikiran Mohamad Iqbal


Menurut Mohamad Iqbal hakikat dan tujuan pendidikan adalah pelatihan kehendak manusia dalam rangka mengembangkan tipe kepribadian atau karakter Islam sehingga manusia dapat menjalankan peranannya di muka bumi dan memenuhi tantangan zamannya. Kepribadian yang tercerahkan (kehendak mencintai Tuhan mendominasi hierarki kehendak manusia) akan menyadari posisinya di alam sebagai salah satu energi alam terbesar untuk memakmurkannya dan membangun tatanan sosial yang ideal.

2. Implikasi Pemikiran Syed Naquib Al-Attas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun