Mohon tunggu...
Aira Namira
Aira Namira Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi

Mahasiswa Psikologi yang memiliki peminatan dalam bidang industri & organisasi. Selain itu minat dalam menulis karya fiksi menjadi kegemaran dan telah diabadikan dalam beberapa buku antologi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Di Bawah Langit yang Sama

24 Agustus 2024   20:18 Diperbarui: 24 Agustus 2024   20:20 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di hari kelulusan ini diwarnai dengan air mata. Banyak terjadi pertumpahan air mata, perpisahan dengan guru luar biasa, sahabat dan teman-teman, serta mungkin teman dekat lawan jenis. Hari ini sangat memukul batin para lulusan, bagaikan sebuah kabar bahagia yang dicampur dengan duka. Bahagia karena telah menyelesaikan pendidikan namun duka karena perpisahan dengan orang-orang tersayang. 

"Sudah sayang, kuat dan tetap semangat. Perpisahan bukan akhir perjuangan. Kamu harus terus melangkah tanpa berbalik dari kisah yang tidak kamu senangi. Meskipun nantinya entah kamu akan kerja di mana atau mungkin melanjutkan pendidikan lagi, kamu harus ingat kalau kita masih dalam satu langit yang sama. Dan juga ingat yah kita pernah berada dalam atap yang sama saling berdiskusi dan belajar. Teruslah belajar, belajar tanpa memandang siapa yang berbicara. Tapi pilahlah apa yang dibicarakan, jika menurutmu itu baik maka ikutilah tapi jika kamu merasa itu tidak baik maka hindarilah." Ucapan guruku yang akan selalu kukenang. 

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Itu akan menjadi slogan yang sangat benar. Dari sejak aku SD hingga SMA, aku selalu mendengarkan kritikan tentang seorang guru. Dan banyakan dari siswa merasa bahwa jasa guru itu dibayar dan merasa slogan guru tanpa tanda jasa ini tidak benar. Padahal menurutku jasa guru ini tidak akan mampu terbalaskan. 

Membayar jasa guru? Lantas merasa bahwa slogan itu tidak benar? Selama aku mengenal seorang guru aku menjadi paham bahwa menjadi seorang guru tidaklah mudah. Membutuhkan banyak niat dan usaha. Menjadi seorang guru harus menempuh pendidikan yang diakui sebagai lulusan sarjana. Tidak semua orang bisa menempuh itu, banyak kok para lulusan sarjana yang tidak jadi guru. Kenapa? Karena tidak ada niat untuk menjadi seorang guru. Masih meragukan jasa guru? 

Bagaimana dengan membayar jasa seorang guru? Bukannya sebelum menjadi guru ada pendidikan yang harus ditempuh? Tentunya ada juga pembayaran yang dikeluarkan. Dan pendidikan itu mahal, karena pendidikan sangat penting dan hal yang akan selalu berlaku di mana saja. Membayar jasa guru mungkin hanya akan menggantikan pengeluaran mereka sebelum menjadi guru. Upah yang mereka terima juga mungkin tidak seberapa dibandingkan kerelaan mereka dalam mengajar. 

Jasa mulia seorang guru yang akan selalu berusaha mencerdaskan anak bangsa. Wah ini adalah hal luar biasa yang entah dengan apa bisa membalasnya. Selamat kepada para sang guru, terima kasih atas segala ilmu, nasehat, dan motivasinya selama ini. Dan semangat pada para calon guru, sukses selalu dalam mencerdaskan anak bangsa. Guruku pahlawan belajarku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun