Ya Tuhan, semoga tulisan ini jadi sangat panjang dan karena saking panjangnya tidak ada siapapun yang bersedia membacanya
Ya Tuhan, aku tidak sedang berharap siapapun menerjemahkan asal apa maksud dan tujuan keberadaan tulisan ini
Karena memang tidak ada apa-apanya kecuali imajinasi liarku dan imajinasi liarmu yang dipisahkan jarak, waktu dan (barangkali) pergaulan (?)
Lalu "Sudah tanggal berapa sekarang?"
(Kalimat Aan Mansyur itu muncul tiba-tiba bak pop ads)
Sudah berapa lama tubuh, pikiran dan jiwamu dianggurkan dengan beralasan keberadaan Covid-nineteen?
Mengakulah sejujurnya kau menginginkan hari libur sebanyak-banyaknya untuk bisa merasakan kembali nikmatnya kerja (?)
(Apa pernah ada kerja yang nikmat? Aku sadari akhir-akhir ini bahkan untuk sesuatu yang kita sukai pun ada masanya di mana kita tidak bisa nikmat melakukannya)
Lalu untuk apa aku melakukan ini semua?
Aku pernah menginginkan hari-hari menjadi orang-orang lain hanya untuk bisa merasakan kembali nikmatnya menjadi diri sendiri
Lalu pada suatu pagi,