Karena buku-buku itu adalah karya pilihan, saya akan sangat pelan-pelan dalam menikmatinya.Â
Saya tidak mau kehilangan adegan demi adegan, bahasa demi bahasa, yang disajikan apik dan menarik oleh pengarangnya.Â
Saya pelajari itu baik-baik sebagai bekal menulis. Ke depan, saya masih perlu dan sangat ingin menambah lagi koleksi buku cerpen saya.
Perbanyak mengarang
Alah bisa karena biasa. Orang bisa menulis cerpen dengan baik karena terbiasa dengan baik menulisnya. Pepatah itu sudah lama, tetapi selalu relevan. Berlaku pula bagi saya.
Kita harus memperbanyak mengarang. Sengajakanlah diri dengan niat sungguh dalam mengarang. Bukan hanya soal kuantitas, melainkan juga kualitas.
Boleh jadi jumlah karangan semakin banyak, tetapi jika tidak dibarengi dengan semakin banyak kualitas bagusnya, kali-kali saja kita sedang terjebak dalam pengetahuan yang sempit sehingga karya tidak berkembang.
Setelah banyak baca, perbanyaklah mengarang. Ide-ide yang muncul langsung dieksekusi, jangan biarkan mereka menghilang. Nanti, kita pasti berkembang dalam menulis cerpen.
Perbanyak sunting
Setelah karangan sudah ada, jangan lupa perbanyak sunting. Baca berkali-kali itu cerpen sebelum disajikan ke pembaca. Kalimat setiap kalimat dicermati, bila perlu dibunyikan.
Rasakan setiap penekanan emosi. Pilih dan pilah mana kata yang tidak tepat dan perlu dibuang. Awasi pula penggunaan tanda baca agar lebih tepat dalam mendukung penggambaran emosi.