"Aku melakukan semuanya itu penuh tanggung jawab. Jadi kalau ada yang protes akan aku ajak diskusi. Karena aku melakukan ini bukan untuk meledek, karena ini bagian dari seni peran," tutur Rina.
"Kita enggak tahu kan, kalau yang di-impersonate merasa keberatan. Itu pun hak mereka, enggak apa-apa juga, karena memang enggak semua orang suka kan. Tapi kalau aku misal impersonate seseorang dan ada yang merasa keberatan, aku akan menjelaskan apa yang terjadi di balik itu sampai mereka paham," lanjutnya.
Rina Nose sangat paham, tidak semua bisa suka dengan impersonasinya, termasuk tokoh yang ditiru. Ia pun bersedia menjelaskan kepada yang bersangkutan, sampai mereka paham. Ada tanggung jawab yang tersemat dalam lawakannya.
Akhir kata...
Impersonasi sudah menjadi salah satu teknik melucu yang diperhitungkan di negara ini. Sebagian masyarakat secara tertulis mengaku telah terhibur atas perilaku impersonasi para pelawak.
Terkait keberatan dari tokoh asli dan penggemarnya, itu menjadi tanggung jawab pelawak bersangkutan. Saya sebagai salah satu yang terhibur, hanya berharap tidak terjadi apa-apa.
Saya akui, impersonasi memang sangat lucu. Tokoh yang memerankannya pun cerdas sekali. Itu tidak gampang. Terima kasih, Rina Nose dan Gilang Dirga, atas hiburannya.
...
Jakarta
30 Juni 2021
Sang Babu Rakyat