Mohon tunggu...
Y. Edward Horas S.
Y. Edward Horas S. Mohon Tunggu... Penulis - Pendiri Cerpen Sastra Grup (cerpensastragrup.com)

Nomine Terbaik Fiksi (Penghargaan Kompasiana 2021). Peraih Artikel Terfavorit (Kompetisi Aparatur Menulis 2020). Pernah menulis opini di KompasTV. Kontributor tulisan dalam buku Pelangi Budaya dan Insan Nusantara. Pendiri Sayembara Menulis Cerpen IG (@cerpen_sastra), Pendiri Perkumpulan Pencinta Cerpen di Kompasiana (@pulpenkompasiana), Pendiri Komunitas Kompasianer Jakarta (@kopaja71), Pendiri Lomba Membaca Cerpen di IG (@lombabacacerpen), Pendiri Cerita Indonesia di Kompasiana (@indosiana_), Pendiri Tip Menulis Cerpen (@tipmenuliscerpen), Pendiri Pemuja Kebijaksanaan (@petikanbijak), dan Pendiri Tempat Candaan Remeh-temeh (@kelakarbapak). Enam buku antologi cerpennya: Rahimku Masih Kosong (terbaru) (Guepedia, 2021), Juang (YPTD, 2020), Kucing Kakak (Guepedia, 2021), Tiga Rahasia pada Suatu Malam Menjelang Pernikahan (Guepedia, 2021), Dua Jempol Kaki di Bawah Gorden (Guepedia, 2021), dan Pelajaran Malam Pertama (Guepedia, 2021). Satu buku antologi puisi: Coretan Sajak Si Pengarang pada Suatu Masa (Guepedia, 2021). Dua buku tip: Praktik Mudah Menulis Cerpen (Guepedia, 2021) dan Praktik Mudah Menulis Cerpen (Bagian 2) (Guepedia, 2021).

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memahami Impersonasi, Teknik Melucu yang Sangat Menghibur

30 Juni 2021   01:19 Diperbarui: 30 Juni 2021   01:22 1178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku melakukan semuanya itu penuh tanggung jawab. Jadi kalau ada yang protes akan aku ajak diskusi. Karena aku melakukan ini bukan untuk meledek, karena ini bagian dari seni peran," tutur Rina.

"Kita enggak tahu kan, kalau yang di-impersonate merasa keberatan. Itu pun hak mereka, enggak apa-apa juga, karena memang enggak semua orang suka kan. Tapi kalau aku misal impersonate seseorang dan ada yang merasa keberatan, aku akan menjelaskan apa yang terjadi di balik itu sampai mereka paham," lanjutnya.

Rina Nose sangat paham, tidak semua bisa suka dengan impersonasinya, termasuk tokoh yang ditiru. Ia pun bersedia menjelaskan kepada yang bersangkutan, sampai mereka paham. Ada tanggung jawab yang tersemat dalam lawakannya.

Akhir kata...

Impersonasi sudah menjadi salah satu teknik melucu yang diperhitungkan di negara ini. Sebagian masyarakat secara tertulis mengaku telah terhibur atas perilaku impersonasi para pelawak.

Terkait keberatan dari tokoh asli dan penggemarnya, itu menjadi tanggung jawab pelawak bersangkutan. Saya sebagai salah satu yang terhibur, hanya berharap tidak terjadi apa-apa.

Saya akui, impersonasi memang sangat lucu. Tokoh yang memerankannya pun cerdas sekali. Itu tidak gampang. Terima kasih, Rina Nose dan Gilang Dirga, atas hiburannya.

...

Jakarta

30 Juni 2021

Sang Babu Rakyat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun