Mohon tunggu...
Honest Writer Community
Honest Writer Community Mohon Tunggu... Seniman - Komunitas

Gerakkan jarimu bukan bibirmu!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tamu Tak Diundang

3 Oktober 2022   09:46 Diperbarui: 3 Oktober 2022   09:56 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa kau berusaha untuk kabur? Jangan mimpi!" ucap pria bertopeng hitam seraya mengangkut leher Rega tinggi-tinggi.

Brak!

Pintu terbuka, lalu bersamaan dengan lampu yang menyala. Tampak Bisma dan seorang penjaga apartemen berdiri di tengah pintu.

"Lapar! Lapar!" teriak mahluk aneh yang masih menjilati lantai yang terdapat darah. Seketika pintu apartemen tertutup. Seringai mengerikan terlihat dari mahluk aneh itu, hanya dalam satu kedipan mata mahluk aneh itu sudah tak terlihat.

"Lapar! Lapar!" bisik Mahluk aneh, mahluk itu berdiri di samping kedua pria tadi dengan posisi menempel di dinding.

"Tenang saja malam ini kau makan banyak, setelah itu bekerjalah untukku. Hahaha." Suara menggelegar memenuhi apartemen.

Kelegaan yang sempat Rega rasakan dengan kehadiran Bisma dan Pak Romi--petugas keamanan apartemen--mendadak sirna. Ketiga pria dewasa itu saling pandang. Mereka mencari sumber suara yang terdengar menyeramkan.

Sementara suara lengkingan seseorang yang terdengar kesakitan kian membuat resah petugas keamanan apartemen yang berada di luar pintu.

Mereka kembali berusaha untuk membuka pintu yang tiba-tiba tertutup tadi, tetapi sangat sulit. Entah apa sebenarnya yang terjadi di dalam sana. Beruntung alat kedap suara di dalam tidak aktif, sehingga mereka mendengarnya.

"Argh!" pekik Rega. Sungguh logikanya menolak akan kejadian sekarang, bukannya tadi baik-baik saja kenapa sekarang jadi seperti ini.

Bisma menuju balkon; Pak Romi memapah Rega sambil menghubungi pos dengan HT-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun