Mohon tunggu...
Homsah
Homsah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sastra Indonesia - Universitas Pamulang

Allah❤

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dongeng - Suara Echan

5 April 2022   10:00 Diperbarui: 5 April 2022   12:37 1056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tampak tuan Lipy sedang merapikan jamur yang dipetik mereka berdua ke freezer.

"Tuan, apakah Anda marah karena Anda kehabisan kimchi waktu itu?"Tanya Nana.

"Kalau habis aku maklumi. Temanmu itu yang kelewat sombong!" Tuan Lipy tak menjawab tanpa menoleh.

Nana menatap Echan.

"Kenapa Tuan menganggap saya sombong? Saya kan bilang kalau kimchinya habis, jadi maaf kami tidak bisa mengantarkan pesanan Tuan."

"Apa katamu? Aku tidak dengar," kata Tuan Lipy menoleh. "Echan bilang kimchinya waktu itu habis. Dia bilang maaf tidak bisa mengantarkan pesanan hari itu ke rumah Tuan." Nana mengulang ucapan Echan.

"Oh jadi begitu? Aku tahu sekarang. Kau ini peri dengan suara yang sangat pelan bahkan dalam jarak dekat begini. Tahukah kamu, aku dan anakku Lian menunggumu lama sekali dalam kondisi kelaparan waktu itu. Kau tidak datang!"

Echan betul-betul kaget.

"Maafkan aku Tuan Lipy. Aku benar-benar minta maaf," katanya dengan nada meminta maaf."Apa katamu?"

"Maafkan aku, Tuan Lipy!" Echan berkata sambil berteriak.

Teriakannya itu bergema di seluruh kebun jamur mengagetkan banyak binatang yang masih tidur. Seluruh binatang menatap mereka dengan kaget.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun