Istilah ini diciptakan oleh Julian Jaynes pada 1976, dia menjelaskan bahwa mentalitas bikameral adalah keadaan pikiran manusia normal yang sudah ada dari 3000 tahun yang lalu.
Dikutip dari laman Wikipedia, menurut Jaynes, orang-orang kuno dengan keadaan pikiran bikameral akan mengalami "dunia" atau suatu keadaan seperti orang yang memiliki skizofrenia.Â
"Daripada membuat evaluasi sadar dalam situasi baru atau tak terduga, orang tersebut akan berhalusinasi (seolah mendengar suara dari dewa) diberikan nasihat atau peringatan dan mematuhinya tanpa pertanyaan sedikitpun", seseorang tidak sama sekali tidak akan sadar oleh proses pemikirannya sendiri.
Hipotesis
Melalui teori di atas, akhirnya saya membuat hipotesis saya sendiri guna meyakinkan bahwa saya adalah orang yang waras.
Bikameral berarti dua kamar atau ruangan, sisi kanan dan sisi kiri. Kamar kanan berbicara, kamar kiri mendengarkan.Â
Melalui mendengarkan akan menciptakan sesuatu dalam alam bawah sadar, atau bisa juga disebut dengan sugesti.Â
Sedangkan berbicara akan menghasilkan tindakan, karena orang yang berbicara mengenai sebuah "rencana" cenderung akan mewujudkan rencana itu.Â
Di antara alam bawah sadar dan tindakan saya memasukan linguistik, karena menurut saya untuk memahami keduanya diperlukan ilmu bahasa agar nantinya saya lebih mudah memahami dan menganalisa atas tindakan yang saya lakukan.
Untuk menginterpretasikan antara alam bawah sadar dan tindakan, saya memerlukan linguistik. Dan melalui linguistik itulah saya menghasilkan dua indikator: halusinasi dan kesadaran.