Mohon tunggu...
H.M.Hamidi
H.M.Hamidi Mohon Tunggu... Lainnya - Berusaha Berdo'a Bersyukur Berpikir Positif

Pekerja Sosial, Pelaku Pemberdayaan, Praktisi Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berubahnya Orientasi sebagai Guru

25 November 2021   12:18 Diperbarui: 27 November 2021   07:27 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Faktor utama terjadinya krisis moral dikalangan  siswa maupun guru. Tudak terlepas dari niat, pikiran, perkataan dan perbuatan yang tidak sama dari seorang guru didepan murid muridnya

Perilaku tidak terpuji, memberikan uang pelicin untuk mendapat kedudukan dan jabatan seakan menjadi hal yang biasa.

Keselarasan hati, pikiran, perkataan dan perbuatan merupakan pilar utama dari proses pembelajaran.

Kejujuran dari seorang guru kunci dari jati diri sebagai pendidik, teladan bagi pengembangan karakter peserta didik.

Hilangnya kejujuran dari seorang guru merupakan malapetaka bagi dunia pendidikan, karena proses pembelajaran menjadi tidak bernakna disebabkan oleh kebohongan yang merajalela.

Kejujuran sebagai aspek utama dalam membangun karakter ditinggalkan begitu saja tanpa rasa menyesal dari seorang guru.

Praktik menggunakan uang pelicin untuk menjadi kepala sekolah dan jabatan lainnya, menandakan berubahnya orientasi sebagai guru.

Disiplin, kerja keras dan tanggung jawab seakan tergantikan oleh uang. Hasil kerjapun hanya diukur dengan ABS (Asal Bos/Bapak Senang).

Belajar kejujuran cukup dari Eyang Hoegeng. Seorang jenderal polisi bintang empat. Mantan kapolri di era Soekarno.

Tidak menerima pemberian apapun ketika menjabat. Menegakkan aturan tanpa pandang bulu.

Masa pensiun tanpa punya rumah dan fasilitas layaknya mantan pejabat negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun