Faktor utama terjadinya krisis moral dikalangan  siswa maupun guru. Tudak terlepas dari niat, pikiran, perkataan dan perbuatan yang tidak sama dari seorang guru didepan murid muridnya
Perilaku tidak terpuji, memberikan uang pelicin untuk mendapat kedudukan dan jabatan seakan menjadi hal yang biasa.
Keselarasan hati, pikiran, perkataan dan perbuatan merupakan pilar utama dari proses pembelajaran.
Kejujuran dari seorang guru kunci dari jati diri sebagai pendidik, teladan bagi pengembangan karakter peserta didik.
Hilangnya kejujuran dari seorang guru merupakan malapetaka bagi dunia pendidikan, karena proses pembelajaran menjadi tidak bernakna disebabkan oleh kebohongan yang merajalela.
Kejujuran sebagai aspek utama dalam membangun karakter ditinggalkan begitu saja tanpa rasa menyesal dari seorang guru.
Praktik menggunakan uang pelicin untuk menjadi kepala sekolah dan jabatan lainnya, menandakan berubahnya orientasi sebagai guru.
Disiplin, kerja keras dan tanggung jawab seakan tergantikan oleh uang. Hasil kerjapun hanya diukur dengan ABS (Asal Bos/Bapak Senang).
Belajar kejujuran cukup dari Eyang Hoegeng. Seorang jenderal polisi bintang empat. Mantan kapolri di era Soekarno.
Tidak menerima pemberian apapun ketika menjabat. Menegakkan aturan tanpa pandang bulu.
Masa pensiun tanpa punya rumah dan fasilitas layaknya mantan pejabat negara.