Mohon tunggu...
Heni Kurniawati
Heni Kurniawati Mohon Tunggu... Penulis - Visit my personal blog, tulisanheni.blogspot.com

A woman who likes writing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maryam

21 September 2012   01:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:06 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Oh..., maaf, Maryam."

Kuhapus dua butir air yang jatuh dari mataku.

"Kalian masih sering ke sini, De?" tanya Maryam.

"Iya, Maryam. Andre sering minta dibelikan nasi goreng seafood. Kamu masih ingat kan menu favoritnya di café ini?"

Maryam mengangguk.

"Bagaimana denganmu Maryam? Mengapa kamu belum menikah? Apakah kamu belum bisa melupakan Andre?" tanyaku hati-hati.

"Aku sudah berusaha, De, namun waktu dan jarak yang demikian jauh terentang tidak sanggup menghapus perasaanku. Tak perlu khawatir De, Andre adalah masa laluku, dan ia juga telah menjadi masa depanmu. Aku tidak akan menganggunya. Bagiku cinta tidak lagi menjadi sesuatu yang sangat berharga."

"Apa maksudmu, Maryam? Bukankan cinta adalah hal paling mendasar dalam membina hubungan dengan seseorang?"

Aih, betapa naifnya aku. Bagaimana mungkin aku mempertanyakan arti cinta pada Maryam? Bukankah Andre juga tidak mencintai aku tapi aku mengambilnya dari Maryam?

"Aku akan menikah, De. Ia pria yang jauh lebih tua dariku, tepatnya tujuh belas tahun di atasku. Kami bertemu di pesawat dua tahun lalu dalam perjalanan bisnisku dari Lampung ke Jakarta."

Aku terperanjat. Salahkah pendengaranku?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun