Hai kaum muslimin, aku berwasiat kepada kalian dan diriku sendiri untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah Yang Maha Agung. Bertakwalah kepada Allah SWT baik secara terang-terangan maupun dalam hati. Ingatlah firman Allah SWT dalam kitab-Nya yang agung: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bergaul dengan orang-orang yang benar. " Dan dalam ayat lainnya Allah SWT berfirman: "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. "
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, sebagai pengingat bagi diri sendiri dan kita semua.
Baik dalam kesendirian maupun keramaian.
Firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 119, "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tetaplah bersama orang-orang yang benar! " ( ) Ayat ini menegaskan pentingnya ketakwaan dan berteman dengan orang-orang jujur. Begitu pula tuntunan mendidik anak untuk shalat, sebagaimana ditegaskan Rasulullah SAW dalam hadits-hadits beliau.
Untuk mencapai tujuan pendidikan anak, orang tua perlu mengikuti beberapa tahapan.
Dalam kitab Sunan Abu Daud diriwayatkan dari Amr bin Syu'aib---dari ayahnya, dan dari kakeknya---bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ajaklah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka jika mereka meninggalkannya ketika berusia sepuluh tahun, serta pisahkan tempat tidur mereka. "
Ajarkanlah mereka shalat ketika mereka berusia sepuluh tahun.
"Dan hendaklah dipisahkan tempat tidur di antara mereka. "
Hadits yang diriwayatkan Abu Daud menjelaskan tahapan mendidik anak agar melaksanakan shalat. Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah, mari kita pahami tahapan tersebut.
Tahapan ini berlangsung dari usia tujuh hingga sepuluh tahun.
Dalam kitab Mirqatul Mafatih Syarh Misykatil Mashobih, Syekh Ali bin Sulthan Muhammad al-Hari menjelaskan setiap tahapan yang disampaikan Rasulullah SAW.