Isra dan Mi'raj adalah perjalanan spiritual yang luar biasa dari Nabi Muhammad Saw. , yang menandai momen penting dalam penetapan ibadah shalat oleh Allah Swt. Perjalanan ini dimulai dari Masjidil Haram di Makkah menuju Masjidil Aqsa di Yerusalem, lalu dilanjutkan ke langit hingga Sidratil Muntaha, semua terjadi dalam satu malam. Mukjizat yang menakjubkan ini dapat dijadikan sebagai pelajaran berharga bagi anak-anak tentang pentingnya menjalankan ibadah shalat.
Perintah syari'at untuk mendidik anak agar dapat melaksanakan ibadah shalat dengan baik sudah jelas disampaikan oleh Rasulullah dalam hadits-haditsnya. Oleh karena itu, terdapat beberapa tahapan yang perlu diambil oleh orang tua dalam upaya mencapai tujuan pendidikan tersebut.Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Daud dalam kitab Sunan-nya:
: :
Artinya: Dari Amr bin Syu'aib, dari bapaknya, dari kakeknya, bahwa Rasulullah saw bersabda: "Perintahkanlah anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun. Kemudian, pukullah mereka untuk mengerjakan shalat ketika mereka berusia sepuluh tahun. Dan pisahkanlah tempat tidur di antara mereka." (HR. Abu Daud)
Dari hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, kita bisa memahami bahwa ada tahapan dalam mendidik anak untuk melaksanakan ibadah shalat. Tahapan ini dimulai sejak anak berusia tujuh tahun hingga mencapai umur sepuluh tahun.
Menurut Syekh Ali bin Sulthan Muhammad al-Hari dalam kitab Mirqatul Mafatih Syarh Misykatil Mashobih, setiap tahapan yang disampaikan oleh Rasulullah Saw. memiliki alasan tertentu. Di usia tujuh tahun, anak diperintahkan untuk mulai shalat agar mereka terbiasa dan merasakan senang dalam melakukannya. Â Ketika anak memasuki usia sepuluh tahun, mereka diperbolehkan untuk diberi teguran lebih tegas, bahkan pukulan yang mendidik, jika meninggalkan shalat. Sebab, usia ini sudah mendekati masa baligh, yang berarti tanggung jawab ibadah mulai melekat. Selain itu, pemisahan tempat tidur diterapkan di usia ini karena anak telah memasuki masa pubertas.
Berikut beberapa pilihan penulisan ulang yang lebih halus untuk teks tersebut, dengan penekanan pada konteks yang berbeda:
Opsi 1 (Fokus pada khutbah):
> Khutbah Jumat: Isra Mi'raj, Momentum Penting Mengajarkan Shalat kepada Anak. (Kamis, 16 Januari 2025 | 22:00 WIB)
Opsi 2 (Lebih detail): > Khutbah Jumat tentang Isra Mi'raj akan membahas pentingnya mengenalkan shalat kepada anak. (Kamis, 16 Januari 2025 | 22:00 WIB)
Opsi 3 (Lebih ringkas):
> Isra Mi'raj: Momentum Tepat Mengajarkan Shalat pada Anak (Khutbah Jumat, 16 Januari 2025, 22:00 WIB)
Pilihan terbaik akan bergantung pada konteks keseluruhan teks yang lebih panjang. Ilustrasi shalat bisa ditambahkan sebagai keterangan gambar jika ada.
Perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW dalam Isra dan Mi'raj merupakan peristiwa bersejarah. (Sumber: Canva/NU Online Muhaimin Yasin)
Momen penting penetapan ibadah shalat oleh Allah SWT.
Perjalanan itu meliputi perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem, lalu dilanjutkan hingga Sidratul Muntaha di langit, semua dalam semalam.
Keajaiban luar biasa ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi anak-anak tentang pentingnya shalat.
Khutbah Jumat yang bertema "Isra Mi'raj: Momentum Tepat Mengenalkan Shalat kepada Anak" mengajak umat Islam untuk memanfaatkan peringatan Isra Mi'raj sebagai langkah awal dalam mendidik anak agar memahami dan menjalankan shalat.
Dengan memahami sejarah ini, diharapkan anak-anak lebih menghargai dan memahami pentingnya shalat.
Anda dapat mencetak naskah khutbah Jumat ini dengan mudah. Cukup klik ikon cetak berwarna merah di bagian atas atau bawah artikel (khusus tampilan desktop).
Semoga bermanfaat!
Segala puji bagi Allah, Yang Maha Memisahkan biji dan inti, Pencipta hamba dan segala niat, Yang Maha Melihat isi hati dan rahasianya. Dengan kehendak-Nya, siapa yang mendapat petunjuk akan mendapat petunjuk, dan siapa yang sesat akan sesat. Dengan iradat-Nya, apa yang rusak akan rusak dan apa yang tegak akan tegak. Dia-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki menuju hidayah, dan kepada siapa yang Dia kehendaki menuju kesesatan. Ku panjatkan puji dan syukur kepada-Nya atas segala karunia dan nikmat. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa junjungan dan kekasih kita Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, semoga shalawat dan salam tercurah atas beliau, keluarganya, dan sahabatnya. Beliau telah diisra'kan dan kembali ke tempat tidurnya. Ya Allah, limpahkan shalawat, rahmat, dan keberkahan kepada junjungan kita Muhammad, keluarganya, dan sahabatnya sebanyak jumlah manusia yang pernah haus dan minum.
Hai kaum muslimin, aku berwasiat kepada kalian dan diriku sendiri untuk senantiasa bertaqwa kepada Allah Yang Maha Agung. Bertakwalah kepada Allah SWT baik secara terang-terangan maupun dalam hati. Ingatlah firman Allah SWT dalam kitab-Nya yang agung: "Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan bergaul dengan orang-orang yang benar. " Dan dalam ayat lainnya Allah SWT berfirman: "Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. "
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, sebagai pengingat bagi diri sendiri dan kita semua.
Baik dalam kesendirian maupun keramaian.
Firman Allah SWT dalam surat At-Taubah ayat 119, "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tetaplah bersama orang-orang yang benar! " ( ) Ayat ini menegaskan pentingnya ketakwaan dan berteman dengan orang-orang jujur. Begitu pula tuntunan mendidik anak untuk shalat, sebagaimana ditegaskan Rasulullah SAW dalam hadits-hadits beliau.
Untuk mencapai tujuan pendidikan anak, orang tua perlu mengikuti beberapa tahapan.
Dalam kitab Sunan Abu Daud diriwayatkan dari Amr bin Syu'aib---dari ayahnya, dan dari kakeknya---bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Ajaklah anak-anak kalian untuk melaksanakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka jika mereka meninggalkannya ketika berusia sepuluh tahun, serta pisahkan tempat tidur mereka. "
Ajarkanlah mereka shalat ketika mereka berusia sepuluh tahun.
"Dan hendaklah dipisahkan tempat tidur di antara mereka. "
Hadits yang diriwayatkan Abu Daud menjelaskan tahapan mendidik anak agar melaksanakan shalat. Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah, mari kita pahami tahapan tersebut.
Tahapan ini berlangsung dari usia tujuh hingga sepuluh tahun.
Dalam kitab Mirqatul Mafatih Syarh Misykatil Mashobih, Syekh Ali bin Sulthan Muhammad al-Hari menjelaskan setiap tahapan yang disampaikan Rasulullah SAW.
Berikut beberapa pilihan penulisan ulang "memiliki alasan tertentu" yang lebih halus, tergantung konteksnya:
* Memiliki pertimbangan khusus: Lebih formal dan sopan.
* Ada alasannya: Lebih ringkas dan santai.
* Dengan pertimbangan tertentu: Lebih formal dan menekankan pada proses pertimbangan.
* Karena suatu hal: Lebih umum dan tidak spesifik.
* Dengan alasan tertentu: Mirip dengan kalimat asli, tetapi lebih formal.
Pilihan terbaik bergantung pada konteks kalimat secara keseluruhan. Sebutkan kalimat lengkapnya agar saya bisa memberikan saran yang lebih tepat. Sejak usia tujuh tahun, anak-anak diajak untuk mulai melaksanakan shalat agar terbiasa dan menumbuhkan kecintaan terhadap ibadah ini.
Anak usia sepuluh tahun ke atas dapat diberi teguran yang lebih tegas, bahkan hukuman berupa pukulan mendidik, jika meninggalkan shalat.
Usia ini mendekati masa baligh, yang menandai dimulainya tanggung jawab ibadah.
Berikut beberapa alternatif penulisan yang lebih halus:
* Opsi : Pemisahan tempat tidur juga dipertimbangkan pada usia ini mengingat anak telah memasuki masa pubertas.
* Opsi 2 : Pada usia ini, anak sebaiknya tidur terpisah mengingat masa pubertas telah dimulai.Â
* Opsi 3 : Anak seusia ini biasanya sudah mulai tidur terpisah, apalagi karena sudah memasuki masa pubertas. Pilihan terbaik tergantung konteks tulisan keseluruhan. Jika tulisan bersifat formal (misalnya, artikel ilmiah atau laporan), opsi 1 lebih tepat. Jika tulisan lebih santai (misalnya, blog atau tulisan personal), opsi 2 atau 3 bisa menjadi pilihan. Jamaah shalat Jumat rahimakumullah, marilah kita merenungkan peristiwa Isra' dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW.
Usia dini, khususnya sebelum tujuh tahun, merupakan waktu yang ideal untuk mengenalkan ibadah shalat kepada anak-anak.
Masa anak usia dini (0-8 tahun), seperti dijelaskan Slamet Suyanto dalam "Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini", merupakan periode pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, baik fisik maupun mental.
Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai keagamaan, khususnya sejarah Isra dan Mi'raj sebagai asal mula kewajiban shalat.
Orang tua tak perlu khawatir mencari cara untuk mengenalkan hal ini.
Kini, kita memiliki akses mudah ke beragam sumber informasi, baik cetak maupun elektronik.
Beberapa cara sederhana dapat dilakukan, misalnya membacakan kisah Isra dan Mi'raj, memutar audio cerita, atau memperlihatkan gambar dan video animasi yang relevan.
Tujuannya adalah menumbuhkan minat anak terhadap shalat dan sejarahnya yang penting dalam kehidupan Nabi Muhammad.
Kebiasaan mendengarkan dan memahami cerita ini sejak kecil akan menumbuhkan motivasi anak untuk melaksanakan shalat sendiri saat menginjak usia tujuh tahun.
Setelah itu, kita ajarkan salat secara lengkap berdasarkan pemahaman fikih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI