Mohon tunggu...
Hizwa Ghifari Ahmad
Hizwa Ghifari Ahmad Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang mahasiswa komunikasi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Hizwa Ghifari, 18 Tahun

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Politik dalam Perspektif Dua Agama, Apa Bedanya?

6 Oktober 2021   23:25 Diperbarui: 6 Oktober 2021   23:44 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam artian, politik atau al-siyasah mempunyai makna yang tersirat selaku tujuan yang hendak dicapai lewat proses pengendalian serta selaku metode pengendalian mengarah tujuan yang mau dicapai. 

Menurut kitab Siyasah As-Syari’ah , meyakinkan kalau kepemimpinan ialah suatu perihal yang sangat berarti dalam politik ketatanegaraan dalam islam pada masa itu, tidak adanya kepemimpinan sama saja tidak adanya sistem politik. 

Bisa disimpulkan kalau politik dalam perspektif agama islam ialah suatu sistem tata ketatanegaraan yang terdiri dari pemimpin, sistem politik serta masyarakat. 

Agama islam dan politik ialah perihak hak yang tidak dapat dipisahkan karena islam menetapkan hukum-hukum ketatanegaraan yang cocok atas apa yang dituangkan didalam Al-Qur’an serta hadist Rasulullah SAW.

Nah tadi udah dibahas ni sob, soal politik dalam pandangan agama islam. Sekarang gue mau lanjut nih bahas politik dari perspektif agama kristiani. 

Oiya sebelumnya , saya minta maaf nih jika ada salah kata atau salah pengertian dari bacaan say aini. Kalo ada salah mohon dibenarkan yaa sob! Yukk cuss cekidot!

Membahas tentang ikatan antara kekristenan serta politik adalah kedua hal yang melahirkan berbagai macam pemikiran. Terselip pendapat bahwa kekristenan mendukung penuh pandangan hidup serta filsafat politik. Ada juga yang berpendapat jika umat Kristen tidak sepatutnya berpartisipasi maupun memiliki hasrat dalam politik maupun negara. 

Ada juga nih pemikiran gereja yang menyangka kalau politik itu kotor serta jahat, politik itu menghalalkan seluruh cara, politik tidak rohani, politik itu kawan bisa mengganti lawan jadi kawan sebab sama kepentingan politiknya, kebalikannya dapat kawan jadi musuh bila berbeda kepentingan politiknya. 

Dalam suatu konteks pemikiran politik dalam kitab Injil serta kitab Roma yang dimana Paulus menempatkan posisi gereja terhubung dengan pemerintah ataupun negara. 

Dalam perihal ini gereja berupaya merumuskan bagaimana hal tersebut bersumber pada pemikiran kitab Injil serta kitab Roma serta implikasi untuk gereja kedudukan gereja dalam pusaran politik di negeri Indonesia. 

Dunia politik sepanjang ini dikira sebagai perihal yang tabu sehingga haruslah dijauhi, tetapi Paulus dalam Kitab Roma 13: 1- 7 menegaskan kalau tugas umat Kristen di dunia ini merupakan melayani dunia, bukan menjauhinya dikala menghadapi kesusahan hidup. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun