Selain memiliki sikap yang setia terhadap klubnya, Puyol juga memiliki karakter sebagai seorang pekerja keras. Pemain bertinggi 178 cm tersebut dikenal sebagai pemain yang bisa bermain di banyak posisi.
Sebelum menjadi bek tengah andalan Blaugrana, di awal-awal kariernya Puyol dapat ditempatkan pada posisi bek sayap dan gelandang bertahan. Bahkan saat masih menjadi pemain akademi, Puyol pernah berposisi sebagai kiper dan penyerang.
Puyol sering menambah porsi latihannya usai berlatih bersama tim ataupun pada saat hari libur karena dirinya merasa tidak memiliki teknik, kecepatan, dan kekuatan yang baik seperti rekan setimnya.
Buah dari kerja keras Bek Terbaik UEFA tahun 2006 tersebut, yakni dirinya berhasil dikenal sebagai salah satu bek terbaik sepanjang masa yang memiliki kepemimpinan dan etos kerja yang baik.
Legenda Barcelona yang juga seorang bek, Miguel Ángel Nadal, mengatakan bahwa Puyol bermain dengan kedewasaan, memiliki kepekaan posisi yang bagus, dan di atas segalanya, Puyol memiliki rasa bangga ketika mengenakan jersey Blaugrana.
“Saya tidak memiliki teknik Romario, kecepatan Overmars, atau kekuatan Kluivert. Tetapi, saya bekerja lebih keras dari yang lain. Saya seperti murid yang tidak begitu pintar, tapi memperbaiki ujiannya dan pada akhirnya baik-baik saja.” – Carles Puyol, 2010
Selain menjadi andalan Barça, Bek yang terampil dalam man-marking, mampu mengatur pertahanannya, dan unggul dalam situasi satu lawan satu juga menjadi poros pertahanan Tim Nasional Spanyol saat menjuarai Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010.
3. Pantang Terprovokasi
Karakter ketiga yang dimiliki oleh seorang Puyol ialah dirinya pantang terprovokasi ketika sedang berada di dalam lapangan.
Dalam lanjutan pertandingan La Liga tahun 2005 melawan Real Mallorca, entah apa alasannya, bek Mallorca, Sergio Ballesteros, tiba-tiba menampar Puyol. Melihat kejadian tersebut, Ronaldinho, rekan Puyol, langsung geram dan segera menghampiri Ballesteros.
Namun, alih-alih menjadi emosi dan membalas tamparan Ballesteros, Puyol malah menahan Ronaldinho yang hendak membalas perbuatan yang telah dilakukan Ballesteros kepada sang Kapten Barça.