Mohon tunggu...
Yudo Adi
Yudo Adi Mohon Tunggu... -

Diluar sangkar

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hana Risa Suba I

19 September 2011   23:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:48 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suasana sedikit mereda setelah kedatangan sup itu. Mereka makan bersama-sama.

Setelah makan. Ayahnya menasehati kedua putrinya dengan membolehkan mereka mengerjakan yang mereka suka, tetapi dia juga mengingatkan kalau yang mereka hadapi setelah ini bukan Ayah mereka seorang, tetapi dunia yang lebih kejam dari kelihatannya. Ayah Ersa dan Risa hanya bisa berharap mereka tak terlena atau bahkan tertipu karena dia tak bisa selamanya mengawasi mereka.

“Memang Papa bisa apa, Aku lulus sabuk hitam lho pa!” Jawab Ersa terlalu percaya diri.

“Dasar kau!” Ayah Ersa tahu kalau keterampilan bela dirinya kalah dibanding Ersa yang lulus sabuk hitam tetapi tetap mengingatkan kalau diluar sana ayah Ersa merasa masih banyak yang lebih hebat dari Ersa, kata pepatah, diatas langit masih ada langit.

“Bagaimana kalau mereka kuhajar Pa? Puas belum??”

“Eh, e e ya jangan dihajar semua nak, populasi cowok semakin sedikit nanti malah makin memprihatinkan bagaimana? Lagipula kamu juga belum benar-benar tahu kan cowok yang benar-benar cowok itu seperti apa?”

“Seperti apa Pa?”

Papa Ersa seraya membusungkan dada dan menepuk-nepuk dadanya sendiri. Hal itu disambut tawa oleh lainnya. Suasana keluarga menjadi cair setelah itu, gurauan-gurauan mewarnai dan keluarga itu mencapai ketentramannya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun