Mohon tunggu...
himmahtul ngaliyah
himmahtul ngaliyah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga

ig : himmalegi_

Selanjutnya

Tutup

Roman Pilihan

Masih Ada Namamu

28 Oktober 2023   00:20 Diperbarui: 28 Oktober 2023   00:38 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wah luar biasa campur aduk, ternyata sedari awal aku memang bukan wanita satu-satunya yang dibuat nyaman. Mantan? Aku bahkan tidak tahu tentang ini. Aku tidak mengerti keputusannya mengapa tidak menceritakan tentang mantanya kepadaku juga? bukankah status kalian juga masih teman? Seperti aku?

Jogja, 2022

Tidak ingin terlalu ambil pusing, banyak misi perkuliahan yang harus dituntaskan. Memutuskan untuk tidak terlalu mengharapkanmu sepertinya tidak mengapa, menjadikanmu sekedar teman chating sepertinya akan menjadi hal yang luar biasa asik. Ya kita tetap chating an.

Tapi ternyata waktu memang tidak disediakan sebanyak itu untuk saling mengirim pesan, kita sibuk. Kamu menjadi ketua di tingkat alumni organisasi kita, menjadi magister di sebuah universitas, Menjadi karyawan disebuah lembaga ORMAS. Padatnya kegiatanmu nyatanya tak membuatku mengerti, aku menagih janjiku sendiri akan menjadikanmu teman chating yang asik. Itu janjiku pada diri sendiri tapi seakan kamu ikut bertanggung jawab didalamnya. Aku ingin 'kabar asik' saat tak lagi ada notif darimu. Aku merasa bukan prioritas. Merasa tak berarti. Begitulah aku menuduhmu penjahatnya.

Padahal aku sendiri? Sibuk menyelesaikan tugas akhir, menagihmu hanya untuk sekedar menanyai kabarku, akhirnya harapan itu menyakiti diriku sndiri. Lagi dan lagi.

Jogja, Juli 2022

Seseorang teman dari organisasi yang sama, memberitahuku perihal kondisi tubuhmu yang sedikit kurus. Aku melihat foto yang ia tunjukkan, sambil terharan-heran. Dari sana mata berbinar itu kini layu, badan tegap itu kini bungkuk, wajah itu kini tirus. Beberapa kali pertemuan kita tidak luput sedikitpun aku melihatmu. Hafal betul wajah sumringah ramah itu, badan tegap berwibawa itu, kaki jenjang itu, kumis tipis tekadang sedikit lebat (tidk sempat mencukur) itu. Prihatin melihatmu kala itu.

Sambil mengamati foto, aku bergegas mengambil handhone. Mencari daftar kontakmu yang kuhapus empat bulan lalu. Langsung memanggil namamu seperti panggilan-panggilan sebelumnya, seperti biasa yang sering aku kirimkan. Kamu, seperti biasa membalasnya dengan cepat.

Disini, kamu menceritakan kondisimu, menjabarkan kondisi mas dalam  lima pesan masuk.

"sering telat makan"

"gak nafsu makan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun