Situasi ini terjadi apabila permintaan total mengalami peningkatan yang signifikan melebihi penawaran. Atau, dengan kata lain, perekonomian beroperasi melebihi kapasitas produktif potensialnya yang ditandai dengan peningkatan upah dan inflasi (The Parliamentary Budget Office of House of the Oireachtas, 2019).Â
Perekonomian yang mengalami kepanasan perlu dihindari karena dapat mengurangi daya saing produk domestik di kancah internasional serta pada akhirnya pertumbuhan menjadi tidak berkelanjutan dan berdampak pada resesi di kemudian hari.Â
Lantas, bagaimana cara untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan? Penelitian-penelitian terkini banyak menggunakan model pertumbuhan endogen untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, khususnya pertumbuhan PDB atau Produk Nasional Bruto (PNB) per kapita (Cyrenne dan Pandey 2015; Ghosh dan Gregoriou 2008; Petrakos et al. 2007).Â
Model ini menjelaskan bahwa kebijakan pemerintah yang menstimulus akumulasi input atau faktor produksi berdampak pada peningkatan pertumbuhan ekonomi (Chu et. al., Â 2018).Â
Hubbard (2014) secara sepsifik menjelaskan bahwa akumulasi kapital dan perubahan teknologi merupakan dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang.Â
Hubbard pun menekankan bahwa perubahan teknologi merupakan faktor terpenting dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.Â
Hal ini disebabkan karena akumulasi kapital yang berlebihan berdampak pada pertambahan hasil yang semakin berkurang. Lantas, untuk mencegahnya dibutuhkan perubahan teknologi.
Perubahan teknologi sering diasosiasikan sebagai teknologi berwujud benda seperti mikrocip dan komputer, atau semi benda sepert Internet-of-Things (IoT) dan kecerdasan buatan.Â
Tidak salah, memang, hanya saja kurang tepat. Hubbard (2014) mendefinisikan perubahan teknologi sebagai perubahan output yang dapat dihasilkan menggunakan sejumlah input yang tersedia.Â
Lebih lanjut, dijelaskan bahwa perubahan teknologi bersumber dari tiga hal: peralatan dan mesin yang lebih baik, peningkatan kapital manusia, dan cara mengorganisir serta mengelola produksi yang lebih baik.Â
Agaknya kapital manusia kini kurang menjadi sorotan terutama di tengah gencarnya perubahan teknologi berbau 4.0. Padahal, peningkatan kapital manusia tidak kalah penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.