Mohon tunggu...
HIMIESPA FEB UGM
HIMIESPA FEB UGM Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada

Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi (HIMIESPA) merupakan organisasi formal mahasiswa ilmu ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada DI Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Streetwear, Ketika Kaus Oblong Menjadi Sebuah Barang Mewah

16 Juli 2018   21:19 Diperbarui: 21 Agustus 2018   14:36 4202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Oleh: Yusuf Fajar Mukti, Ilmu Ekonomi 2017, Staf Departemen Kajian dan Penelitian Himiespa FEB UGM 2018

Namun, meningkatkan suplai barang berisiko menggerus nilai eksklusivitasnya. Apabila jumlah barang semakin banyak serta semakin mudah didapatkan, maka artinya barang tersebut semakin tidak langka dan nilainya menurun. Oleh karena itu, hal yang dilakukan produsen adalah menjaga tingkat penawaran pada level yang rendah sehingga menciptakan sebuah kondisi excess demand. Persepi konsumen terhadap produk merupakan variabel yang sangat berperan penting dalam hal ini.

Penutup

Dapat disimpulkan bahwa makna streetwear lebih merujuk ke sebuah gaya berpakaian dan gaya hidup ketimbang sebagai sebuah benda. Fakta bahwa terdapat banyak perbedaan pendapat akan definisinya menunjukkan bahwa Streetwear pada dasarnya membawa nilai kebebasan, baik itu kebebasan untuk berekspresi, berkarya, maupun berpendapat. 

Secara tidak langsung merupakan simbol perlawanan dari mereka yang termarjinalkan secara sosial, budaya, dan ekonomi, terhadap status quo yang telah dinikmati warga kelas atas selama berabad-abad lamanya. Ia seolah menunjukkan bahwa meskipun dianggap sebelah mata, tetapi kaum marjinal juga bisa bergaya, ekslusif, dan tentunya eksis.

Berkaca dari fenomena streetwear, mungkin seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi dan melimpahnya suplai barang-barang primer, motif konsumsi manusia tidak lagi digerakkan oleh kebutuhan akan manfaat fisiologis dan fungsi barang. 

Di masa depan, kebutuhan pokok bukan lagi sesuatu yang diperjuangkan dan kesenian bukan lagi sesuatu yang orisinil. Mungkin saja yang kita butuhkan adalah nilai. Sebuah nilai yang bisa memberikan makna lebih kepada kehidupan modern yang statis serta kepada mereka yang lupa akan hakikat alam. Bagaimana menurut Anda?

Untuk kritik dan saran: himiespa.dp@gmail.com

Referensi

Collen Barry. (2017). Streetwear Bringing Steady Growth to Global Luxury Market. Diakses 25 Mei 2018

Hanan Hadad. (2017). WHY ARE PEOPLE SO HYPED OVER STREETWEAR BRAND, SUPREME?. Diakses 25 Mei 2018, dari 

Andrew Menke. (2017). Worldwide Popularity of Streetwear Ascending. Diakses 25 Mei 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun