"Bayarin dong sultan," goda Sita dengan nada menantang.
"Iye udah gampang, yang paling mahal sekalian lah yok gas," balas Risa dengan nada tak ada beban.Â
"Gas!" sorak Sita, Gina, dan Tisa saling berangkulan.
Sesampainya di cafe yang dituju, mereka langsung memilih tempat duduk yang cukup mudah melihat pemandangan yang cukup menarik.
"Mbak kita pesen semua menu favorit disini," ujar Risa dengan nada bangganya.
"Baik mbak," jawab mbak pelayan dengan ramah.
"Asikk makan enak nih kita!" seru Tisa yang semakin bersemangat.
"Sultan mah ga abis abis duitnya!" goda Gina lagi membuat Risa semakin berbangga diri.
"Foto dulu ga sih, biasa konsumen fans," ajak Sita siap membuka kamera handphonenya.
"Iya dong, harus itu," ujar Risa setuju.
Mereka foto bersama, dan memotret makanan yang mereka pesan, lalu mengunggahnya ke sosmed mereka. Tak berselang lama, muncul komenan fans yang tidak mengenakan hati. Menggatai caper, sok sultan, suka pamer, sombong, ga peduli sekitar, beban kelurga, sampah duniawi, pencemaran mata, perilaku yang katanya berlebihan diusianya, bahkan ke fisik. Ketikan tersebut cukup membuat hati Risa sedikit tertusuk.