Mohon tunggu...
Hilman Fajrian
Hilman Fajrian Mohon Tunggu... Profesional -

Founder Arkademi.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Merancang Ulang Dunia Iklan Masa Depan

19 Juni 2017   11:58 Diperbarui: 19 Juni 2017   20:58 3017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prinsip Pareto makin menemukan momentumnya di era sekarang. Konsumen makin sulit didikte dan dikendalikan, brand besar berguguran digantikan nama-nama yang asing. Namun dengan makin terbukanya peluang di era informasi, setiap orang juga makin terbuka pada pemberdayaan diri dan nilai-nilai sosialnya. Produk masa depan tak sebatas lagi sesuatu yang bisa dikonsumsi. Tapi juga memungkinkan terjadinya value creation (penciptaan nilai) di sisi penggunanya dan menciptakan network effect (efek jaringan). Itu sebabnya sekarang kita sering melihat iklan yang empowering people (memberdayakan manusia) dan makin kontekstual.

Saya yakin banyaknya merchant yang bergabung di Tokopedia, misalnya, bukan karena ajakan Isyana Sarasvati (yang belakangan justru bilang bahwa dia tak pernah belanja online). Namun karena kisah-kisah sukses para penjual Tokopedia yang divideokan atau yang dikisahkan dalam peer network. Setiap orang ingin dibantu, ditemani, dan diberdayakan, bukan diperalat untuk membeli. Setiap orang butuh teman bercakap, bukan orator. Prinsip ini berlaku tak peduli medium atau teknologi yang dipergunakan untuk mengantarkan pesan dan berinteraksi.

Slogan akan makin tak relevan. Data, teknologi, dan kreativitas juga tidak cukup. Orang-orang ingin melihat brand mengusung sebuah visi, misi, nilai, dan perilaku yang tidak self-centric. Brand mesti bisa teman untuk bersama-sama memecahkan masalah-masalah besar di masyarakat.

Brand masa depan adalah mereka yang mampu berjanji dan membuktikan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun