Mohon tunggu...
Hilman Fajrian
Hilman Fajrian Mohon Tunggu... Profesional -

Founder Arkademi.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Merancang Ulang Dunia Iklan Masa Depan

19 Juni 2017   11:58 Diperbarui: 19 Juni 2017   20:58 3017
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini bukan mimpi. Samsung sudah merilis Family Hub 2.0 dan LG memproduksi Smart Instaview. Keduanya adalah lemari es pintar yang bisa mengetahui stok isi kulkas dan melakukan pemesanan makanan langsung ke Amazon dengan perintah suara. IoT telah menemukan momentumnya dan hanya persoalan waktu dimana setiap perangkat akan makin cerdas, terintegrasi, dan bisa melakukan banyak hal.

Machine to machine communication akan makin masif dan diimplementasikan ke banyak perangkat. Mulai dari perangkat rumah tangga, wearable device, hingga kendaraan. Machine learningdan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) akan terus berkembang dan makin memahami perilaku manusia, serta siap membantu kita mengerjakan banyak hal. Pada saat itulah dunia periklanan akan berubah secara revolusioner. Bahkan, bisa jadi kita tak akan lagi melihat iklan karena ia disusupkan ke dalam cara-cara yang sangat persuasif dan tersembunyi.

Embrionya sudah tersedia saat ini ketika Google dengan Android-nya (mungkin) lebih memahami kita dibanding diri kita sendiri. Aktivitas, ketertarikan, pola perilaku, jejaring, hingga demografi kita setiap saat terekam. Data-data tersebut mereka olah dengan AI yang semakin cerdas dan dikapitalisasi dengan cara dijual kepada pengiklan yang hendak "mengetuk pintu" orang yang tepat di waktu yang tepat pula. Data sedemikian besar itu didapatkan hanya dengan mengeksploitasi 2 perangkat: smart phone dan komputer. Bagaimana bila perangkat itu menjadi lebih banyak lagi: televisi, lemari es, mobil, jam tangan, lampu, kamera rumah, kacamata, bak mandi? Sky is the limit!

Di masa itulah perhatian sudah bisa dijual sebagai komoditas. Satu orang, satu perhatian, satu tempat, satu waktu.

MEMBENGKOKKAN KENYATAAN

Bukannya tanpa alasan Google menciptakan Google Glass (yang belum berhasil) dan Facebook melebarkan sayap ke augemented reality (AR). Karena AR adalah salah satu masa depan yang akan mengubah perilaku manusia dalam mengasup informasi. Mark Zuckerberg bahkan dengan berani mengatakan kacamata AR akan menggantikan smart phone. AR secara tegas sudah menjadi game plan Facebook masa depan.

Seperti apa skenario masa depan yang diciptakan AR ini?

Saat ini kita tengah dibiasakan dengan AR. Mulai dari Pokemon Go, Snapchat, hingga Insta Story. Camera Effect pada Facebook dan Whatsapp Story meski diakui oleh Zuckerberg sebagai teknologi primitif, namun merupakan langkah awal mengadopsikan dan mengadaptasikan realitas yang diperkaya (augemented). Dalam Facebook F8 Confrence April lalu, Mark menunjukkan kacamata sebagai perangkat utama AR dan bersiap menuju revolusi: sebuah dunia tanpa layar.

Sejauh mata memandang melalui kacamata itu, yang kita lihat adalah realitas yang diperkaya atau dibengkokkan. Iklan, contohnya, tak perlu lagi dipasang di billboard jalan raya. Karena bisa tampak kapanpun melalui kacamata di waktu dan saat yang tepat, serta sangat personalized dalam berbagai bentuk yang disesuaikan karakter kita. Bukan hanya menampilkan iklan yang merebut perhatian, tapi juga pelayanan sampai tingkat akhir dalam bentuk purchase (pembayaran).

Misal di waktu jelang Anda makan malam, tiba-tiba di kacamata muncul hologram ayam goreng yang sebenarnya merupakan iklan KFC. Anda tertarik dan menghubungi KFC langsung dengan kacamata pintar itu. Hologram pramuniaga KFC (yang sebenarnya adalah sebuah robot) tampil pada kacamata seolah-olah berada di hadapan Anda. Pesanan tinggal disebutkan secara verbal, pembayaran dilakukan dengan kartu kredit yang sudah didaftarkan. Selesai, makanan tinggal menunggu diantar. Dengan teknologi seperti ini semua funnel penjualan diperkuat tanpa mesti berpindah platform.

Bagaimana misal, ketika Anda dan istri sedang berjalan di mal, tiba-tiba melalui kacamata itu Anda melihat pakaian istri berubah menjadi hologram baju dan karenanya ia terlihat sangat modis. Hologram baju tersebut ternyata iklan sebuah butik yang jaraknya hanya 20 meter dari tempat Anda berdiri.

Ini adalah dunia yang akan terjadi tak lama lagi, dan akan jauh lebih menakjubkan dari yang bisa kita bayangkan. Namun beberapa masalah yang mesti dipecahkan dalam implementasinya adalah melambungnya harga iklan yang sulit terjangkau bisnis skala kecil, dan privacy pengguna.

MENDEFINISIKAN ULANG PERIKLANAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun