Mohon tunggu...
Karimah
Karimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis genre Moody

Percaya Tuhan, dan zodiak kelahiran. Anak pertama yang berzodiak Aquarius, suka ngemil garlic, doyan ikan, dan warna putih.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Payung Kuning

10 Juli 2021   21:30 Diperbarui: 10 Juli 2021   21:53 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Acara live music dalam peresmian produk kerudung dan pakaian muslim terlihat classic dan anggun dengan tanaman serta bunga yang dihiasi. Tak lupa kehadiran Ayu dan Fitri selaku teman lama Aira dan masih setia ikut memeriahkan acara sahabatnya tersebut. Syifa merasa takjub, dan sesaat ketakjubannya merubah menjadi bingung ketika melihat laki-laki yang mengambil fotonya tadi sedang dihampiri dan dirapikan lengan kemejanya oleh ibu Aira.

"Oh, cowok itu putra nya bu Aira? ppantes tadi mau kubuang tuh camera tapi itu kan camera mahal banget", lirih Syifa dalam hati setelah menduga-duga

Rok plisket berwarna hitam, atasan blouse motif bunga-bunga dengan balutan jaket rajut zaman dulu serta tak lupa kerudung persegiempat yang biarkan tergerai untuk menutupi dadanya. Gaya pakaian itu adalah khas fashion nya sedari kuliah. Wanita itu selalu membawa tas yang berisi payung kuning, obat-obatan, dan buku sketsa kecil kemana-mana. Menunggu jemputan dari anaknya, wanita setengah tua ini sedang duduk di kursi rumahsakit.

"Lagi hujan, aku jeput pake pick up ma. Udah deket,10 menit lagi sampai",  tulis Syifa melalui pesan Whatsapp kepada ibunya.

Setelah membaca pesan dari putrinya, wanita itu berdiri dan pergi dari ruangan rumahsakit,dengan payung kesayangnnya.terlebih, belakangan ini cuaca sedang tidak dapat diprediksi dan seringali turun hujan tiba-tiba. Payung kuning yang diberi lukisan dirinya merupakan payung satu-satunya yang ada di Indonesia agar mudah dikenali. Ketika wanita itu menunggu diluar dengan menggunakan payungnya, tiba-tiba terdengar suara yang memanggilnya. Suara laki-laki yang tidak asing, wanita dengan payung kuning menoleh, dan benar suara itu adalah suara dari laki-laki yang pernah dia kenal.  Seolah sedang bermimpi, laki-laki itu memegang tangan dirinya untuk meyakini bahwa ini benar-benar terjadi.

"Febrian?", tanya wanita itu yang ternyata adalah Yura.

"Kamu kemana saja selama ini? kamu sama siapa?", tanya Febrian khawatir Yura

"Aku menunggu jemputan" jawab Yura dengan ekspresi haru

"Kamu ngapain disini?" tanya kembali Febrian

Mobil pick up terparkir di depan ruang masuk rumahsakit. Yura membuka pintu mobil kemudian duduk di depan bersama anaknya.

"Siapa itu mah?", tanya Syifa tiba-tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun