"kenapa dilarang pak" tanya maman seperti ingin mendapatkan alasan kenapa ia di larang lagi memutar lagu dangdut.
"tidak usah tanya lagi kenapa di larang" ujar pak RT tak ingin kebijakannya dilawan.
Setelah masalah siswa sekolah selesai dan pak RT Â tidak lagi merengek, warung maman tampak lengang tidak seperti biasa, rokok di bungkusan pun masih utuh, menu makanan dalam etalase nampak belum habis.
Biasanya tidak sampai malam menu makanan yang di sediakan sudah habis, warung pun tidak seramai lagi seperti hari kemarin.
Para mahasiswa indekos yang tinggal di sekitar warung hanya memesan nasi telu dan mie instan.
"sepertinya ada yang hilang di warung ini" ujar Tino pelanggan setia di warung makan milik maman.
"iya udah di larang lagi putar lagu dangdut" wajah maman tampak ga ceriah lagi ketika berujar.
"gimana kalau kamu putar lagu di malam hari aja man" tino mencoba memberikan ide ke maman.
Tampak maman masih mikir-mikir panjang saat mendengar saran tino, tapi akhirnya setelah di pikir-pikir benar juga saran tino. Kalau malam pasti tidak mungkin ada anak sekolah.
Suasana warung kembali ramai, warung seperti terasa hidup kembali dari mati suri.Â
Suara musik dangdut mengayun-ngayun keluar warung, Memanggil orang-orang untuk berdatangan ke warung.