Kalau yang penulis lihat banyakan yang pro pindah IKN ke Kalimantan Timur. Karena realitas itu tidak dapat diingkari dengan narasi apapun terlebih narasi provokatif. Misal semua orang yang tinggal di Jakarta atau orang daerah datang berurusan di ibu kota Jakarta, maka masalah pertama adalah kemacetan (sudah pasti), lalu ketika curah hujan tinggi dipastikan Jakarta tenggelam oleh banjir, dan Jakarta adalah kota yang tidak ramah lingkungan dan udaranya sudah tercemar akibat polusi.
Maka sebagai penutup penulis mengajak kita semua terutama kaum oposan agar tinggalkan kritik dengan narasi provokatif. Bangun dan temukan kritik dengan perspektif baru agar kritik itu betul-betul mempengaruhi perubahan pola pikir dengan mengedepankan instrumen kajian agar ketika menjadi oposan atau oposisi lebih rasional dan elegan.
Rakyat kita pasti berterima ketika paradigma pergerakan provokatif berubah pada paradigma yang berorientasi pada solusi dan perubahan.
Demikian.
*Penulis: Praktisi Hukum/Ketua Presidium Jaringan Demokrasi Indonesia Sulawesi Tenggara (JaDI Sultra)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H