Banyak masyarakat yang masih menilai bahwa pendidikan di Indonesia masih tergolong cukup mahal. Mulai dari sekolah dasar hingga bangku kuliah banyak keluhan mahalnya pendidikan di Indonesia. Biaya pendidikan sekarang ini tidak murah lagi karena dilihat dari penghasilan rakyat Indonesia setiap harinya.
Mahalnya biaya pendidikan tidak hanya pendidikan di perguruan tinggi melainkan juga biaya pendidikan di sekolah dasar sampai sekolah menengah keatas walaupun sekarang ini sekolah sudah mendapat Bantuan Operasional Sekolah (BOS) semuanya masih belum mencukupi biaya pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu.Â
Pendidikan di Indonesia masih merupakan investasi yang mahal sehingga diperlukan perencanaan keuangan serta disiapkan dana pendidikan sejak dini
Sistem Rekruitmen dan Distribusi guru
Rekrutmen guru yang adil adalah melakukan persiapan rekrutmen guru baru. Persiapan rekrutmen guru baru harus matang sehingga melalui rekrutmen tersebut pemerintah bisa memperoleh guru yang baik. Semakin efektif proses rekrutmen dan seleksi, semakin besar kemungkinan untuk mendapatkan guru yang tepat.
Pengembangan dan perencanaan sistem rekrutmen dan seleksi merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan oleh pemerintah agar proses yang berlangsung cukup lama dan mengeluarkan biaya cukup besar tersebut menjadi tidak sia-sia karena mendapatkan hasil yang berkualitas.
Sistem Evaluasi Belajar
Evaluasi pembelajaran yang menjadi wadah pengukuran terkait berhasil atau tidaknya peserta didik menyerap asupan yang diberikan oleh pendidik dalam proses pembelajaran. Evaluasi sangatlah berperan penting dalam memberikan follow up terhadap perkembangan peserta didik, baik dalam aspek kognitif, afektif, ataupun psikomotorik.
Sejauh ini evaluasi yang dijalankan dalam suatu instansi pendidikan atau sekolah-sekolah sangatlah monoton, kalau tidak tes tulis dan tes lisan, paling ya portofolio. Lamanya proses belajar hanya dilihat dari hasil duduk mengerjakan soal dalam waktu yang singkat.
Jujur atau tidaknya dalam mengerjakan soal evaluasi tidaklah menjadi hal yang utama. Ketika hal ini dikaitkan dengan Emosional Qustion, sistem penilaian seperti ini sangatlah kurang dibenarkan, seharusnya aspek-aspek itu bersinergi, bukan berdiri sendiri sendiri dan saling melemahkan.
"Kenapa siswa menyontek saat ujian? Jawabannya adalah karena kenyataannya nilai dan peringkat lebih dihargai daripada kejujuran". Kalimat tersebut terkesan guyonan belaka, namun penulis memandang kalimat tersebut mempunyai maksud lain dan menjadi bahan renungan yang menarik.