Mohon tunggu...
Heryanto England
Heryanto England Mohon Tunggu... Freelancer - Freelance Bahasa Inggris dan Penulis Social Culture

Writing and reading are my drugs.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cintaku Amin

11 Maret 2017   16:35 Diperbarui: 11 Maret 2017   16:53 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

***

Pertama kali aku melihat Amin saat aku kembali kerja di kantor lamaku setelah bertahun-tahun vakum. Aku melihatnya sedang mengepel lantai di ruang kerjaku di lantai 2.

“Permisi, mbak,” katanya saat mulai mengepel lantai di daerah mejaku.

“Oh, silakan.” Aku menatap matanya lekat. Ada ketenangan pada wajahnya. Aku suka.

Tiga puluh menit Amin berada di ruanganku. Aku tertarik dengan setiap gerakan yang dia buat.  Hatiku terasa bergejolak.

“Namaku Rhena. Kamu?” Astaga, aku terkejut dengan apa yang kukatakan. Aku memperkenalkan diriku tanpa dia bertanya namaku terlebih dahulu.

“Amin, mbak Rhena.” Amin mengulurkan tangan kanannya padaku. Dengan malu-malu aku menjabat tangannya.

“Panggil saja aku Rhena, tidak usah pakai mbak.” Aku tersenyum padanya. Amin pun membalas senyumanku dengan senyumannya yang indah.

***

“Kamu semangat sekali jika pergi ke kantor. Ada apa?” Pertanyaan ayahku membuat hatiku kian bergetar.

“Karena aku akan bertemu Amin, ayah.” Jawabku dalam hati. Aku malu untuk mengatakannya langsung padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun