Mohon tunggu...
Heru Subagia
Heru Subagia Mohon Tunggu... Relawan - Aktivis Kegiatan UMKM ,Relawan Sosial dan Politik
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis adalah media ekspresi tampa batas,eksplorasi dan eksploitasi imajiner yang membahagiakan . Menulis harus tetap bertangung jawap secara individu dan di muka umum. . Hobi menulis disela -sela kesibukan menjaga toko ,mengurus bisnis ,berkegiatan di umkm dan politik dan bisnis. Lingkungan hidup juga menjadi topik utana bagi penulis untuk advokasi publik berkaitan isu isu penyelamatan dan pelestarian alam . Mari kita gemar menulis , mendobrok tradisi ,menambah literasi dan menggugat zona nyaman berbagai kehidupan .

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Elektabilitas Ganjar Merosot Dratis, PAN Pakai Strategi Politik Tempel Jokowi

13 Desember 2023   08:01 Diperbarui: 13 Desember 2023   08:06 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika disimpulkan dari hasil survei nasional terbaru terkait keterpilihan partai pada Pileg 2024, Selasa (12/12) terlihat elektabilitas partai Gerindra berada di urutan pertama.
Tentunya dari hasil survei tersebut  menjadi rujukan akan terjadinya  bencana besar bagi PDIP sebagai partai pemenang 2 kali  yakni tahun 2015 dan 2019. PDIP jika tidak menyadari elektabilitas nya udah kedodoran , dilarikan jika untuk pemilu berikutnya terancam kalah di pemilu 2024 nanti.

Benarkan elektabilitas PAN naik akibat coattail effeck Prabowo Subianto? Bukannya Gerindra yang justru menikmati langsung melesatnya elektabilitas atas pencapresan Ketum Gerindra itu sendiri ?

Jika membedah hasil Survei dari lembaga Survei IPO ada anggapan bahwa karena dukung Prabowo jadi Capres, elektabilitas PAN naik pesat.  Indonesia Political Opinion (IPO) merilis survei terbarunya pada Senin (20/11). Survei tersebut menunjukkan elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) yang naik 6,4%, sehingga membuatnya berada di posisi keenam.

Dikatakan oleh Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menyebut salah satu faktor meroketnya elektabilitas PAN, lantaran bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran.

"Keputusan PAN bergabung dengan KIM sudah tepat, karena tingkat elektabilitas Prabowo saat ini juga tertinggi dibandingkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (20/11/2023).

Bagiamana Hasil Survei terbaru dari Litbang Kompas ? Apakah PAN masih kokoh berada di angka 6 persen elektabilitasnya? Adalah hubungan perolehan elektabilitas PAN dengan pilihan dukungan ke Prabowo Subianto?

Kesimpulan dari hasil survey Litbang Kompas berbeda jauh dengan hasil survey Indonesian Political Opinion ( IPO ) dimana lembaga survei ini menyimpulkan jika PAN naik pesat elektabilitasnya akibat mendukung Prabowo Subianto yang juga sedang mengalami lonjakan pesat elektabilitasnya sebagai capres. Kompas tidak  melakukan aneksasi isu PAN dan dukungannya ke Prabowo Subianto di pemilu 2024. Kompas hanya menyatakan jika elektabilitas PAN mengalami kenaikan tipis menjelang 2 bulan dilakukan pemungutan suara.

Sepertinya PAN sudah paham dan sadar jika hanya Prabowo dan Gerindra yang meraih banyak keuntungan dalam ajang kontestasi pileg dan pilpres 2024. Gejala PAN sudah tidak mendewakan Prabowo Subianto nampak ketika Ketum PAN Zulkifli Hasan menggeser isu politik nasional dengan manuver politik yang menyeret nama Presiden Jokowi.

 Zulkifli Hasan sebagi politis senior dan sebagai nahkoda besar PAN langsung mengambil keputusan politik dan bikin  geger dunia politik nasional. Dalam salah satu pidato politiknya Zulhas telah mengeklaim Jokowi sudah masuk menjadi anggota PAN.

 Zulhas dalam beberapa kesempatan menyebut partai Jokowi saat ini adalah PAN. Seperti saat Zulhas melakukan kampanye di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (9/12)

 Isu ini akhirnya menggelinding bagaikan bola salju dan tepat sasaran untuk menaikkan elektoral dan juga kepercayaan publik dengan menanamkan persepsi politik bahwa Jokowi sudah menjadi keluarga besar PAN. Yang luar bias lagi tanggapan positif dari Jokowi sendiri yang mengiyakan bahwa dirinya menjadi keluarga PAN karena partai berlogo matahari ini menjadi bagian partai pendukung pemerintah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun