"Urip niku kudu nrima ing pandum, Mas," paparnya.
"Injih, Pak."
Ia kemudian bercerita kalau berasal dari Boyolali, memiliki cucu yang wajib ditengok setiap dua minggu sekali.
"Menawi kula mboten wangsul, mesti si Genduk rewel -- kalau saya tidak pulang, pasti si Genduk rewel," ujarnya sambil menatap ke langit.Â
Agaknya Mbah Waji tengah mencari wajah cucunya  di bentangan langit yang begitu luas tak terkira...(Herry Mardianto)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!