"Urip niku kudu nrima ing pandum, Mas," paparnya.
"Injih, Pak."
Ia kemudian bercerita kalau berasal dari Boyolali, memiliki cucu yang wajib ditengok setiap dua minggu sekali.
"Menawi kula mboten wangsul, mesti si Genduk rewel -- kalau saya tidak pulang, pasti si Genduk rewel," ujarnya sambil menatap ke langit.Â
Agaknya Mbah Waji tengah mencari wajah cucunya  di bentangan langit yang begitu luas tak terkira...(Herry Mardianto)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!