4. Peristiwa. Banyak peristiwa terjadi yang mengesankan. Bila dimulai dari rumah tangga,maka peristiwa pernikahan misalnya akan dikenang. Kenangan itu dalam bentuk cerita mewujud pada foto (dan video untuk zaman ini). Bahkan menjadi buah bibir. Peristiwa di dalam satu komunitas masyarakat atau umat, akan dikenang dan diceritakan turun-temurun. Bila tidak dicatat akan bias kisah sehingga objektivitasnya pun mulai diragukan. Seterusnya dapat ditarik secara spiralis ke dunia luar yang makin luas seperti perisitwa penting bagi bangsa dan negara. Semua peristiwa penting bagi bangsa dan negara akan dicatat sebagai sejarah. Kesejarahan peristiwa itu akan melibatakan tokoh (orang), waktu (tempo) dan tempat (locus).
Penutup
Akhir dari catatan ini sebagai refleksi untuk diri sendiri bahwa ketika Tuhan mengizinkan saya berada di mimbar untuk menyampaikan inspirasi dan refleksi, Tuhan secara istimewa menginjeksikan inspirasi diksi yang menarik, baik dalam dinamika penyampaian maupun terlihat pada respon audiens. Mereka antusias mendengarkan, bahkan tersenyum, hingga tertawa. Pada titik diksi tertentu mereka terlihat mengeryitkan dahi dan lain-lain reaksi untuk merespon apa yang saya sampaikan dari mimbar.
Kiranya Tuhan memberkati.
Selamat merayakan Hari Kelahiran Yesus Kristus.
Umi Nii Baki-Koro'oto, 25 Desember 2023
Â
 Heronimus Bani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H