Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inspirasi dan Refleksi ketika Berkhotbah Mengacu pada Kitab Matius

25 Desember 2023   12:30 Diperbarui: 25 Desember 2023   12:35 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para penulis Injil mencatat bahwa Yusuf/Yoseph berasal dari keturunan raja Daud. Maka, dapat dipastikan ia bangsawan. Sayang sekali bangsawan yang satu ini justru tidak mempunyai istana. Ia menjadi "pengembara" yang bertemu dengan gadis pujaan dan pilihan hatinya di tempat yang lain. Ia mengajukan lamaran pertunangan.(Entah mungkin disertai kerabat?). Sebagai langkah menuju pernikahan sah, pertunangan diperlukan. Dalam masa pertunangan menuju pernikahan, pasangan tunangan belum dapat melakukan persetubuhan layaknya suami-isteri. Suatu hal yang wajar dan normal pada banyak kebudayaan masyarakat dunia. 

Yusuf/Yoseph dan Maria dipilih Tuhan tanpa mereka sadari. Bahwa pada zaman para nabi hal kehadiran (pra natal, kelahiran dan misi) Yesus Kristus sudah dinubuatkan, tetapi siapa yang akan dipilih untuk menjadi "alat" di tangan Tuhan, tidak disebutkan secara eksplisit namanya. Indikatornya, seorang perawan, dan dapat ditafsir pula seorang perjaka. 

Indikator seorang perawan (dan seorang perjaka) terbukti ketika Yesus sebagai Calon Bayi Kudus. Ia tidak melalui proses lazimmnya manusia yang akan dikandung. Ia secara istimewa sudah ada di dalam kandungan seorang perawan, tanpa persetuhan dengan seorang perjaka.  Jadi, pasangan tunangan (bakal suami-isteri) Yusuf/Yoseph dan Maria ditentukan Tuhan secara bebas tanpa campur tangan manusia. 

Manusia mengira-ngira jalannya (Amsal 16:9), manusia membuat merancang sesuatu sebagai jalan hidupnya yang terbaik tetapi Tuhanlah yang menentukan rancangan kehidupan dan masa depan (Yermia 29:11). Yusuf/Yoseph dan Maria bertunangan sebagai rancangan mereka untuk kelak menjadi suami-isteri sah, resmi dalam pengetahuan kerabat dan publik, namun Tuhan merancangkan yang lebih daripada itu, yakni melalui kandungan Maria, Yesus dikandung dan lahir tanpa sentuhan seorang laki-laki bernama Yusuf.

Tuhan secara bebas menentukan orang-orang istimewa. Para Gembala di padang yang sedang menjaga kawanan domba. Mereka menjadi orang-orang istimewa yang mendapatkan kabar sukacita itu. Para Majus, ahli perbintangan dari Timur menjadi orang-orang istimewa pilihan Tuhan. Merekalah yang membawa kabar tentang kelahiran seorang raja. Kabar itu sampai di singgasana Herodes yang menggemparkan Yerusalem. 

Para gembala merepresentasi kaum marginal dari dalam kalangan kaum Yahudi dan Israel. Para majus merepresentasi kaum elit dari luar kaum Yahudi dan Israel.

4. Peristiwa. Suatu peristiwa sangat sering diawali dengan tanda-tanda, gejala,atau indiksi. Ya, peristiwa apa pun itu dipastikan ada tanda awal yang oleh karenanya membuat komunitas hingga umat manusia bersiap-siap menyambut atau justru menghindar. Menyambut peristiwa itu jika tanda-tanda awal mengindikasikan bahwa peristiwa itu akan membuat mereka senang, bersukacita dan bahagia, hingga merasakan kenyamanan dan kedamaian. Menghindar, jika indikasinya membahayakan. Orang akan menghindari kecelakaan yang berdampak pada hilangnya nyawa.

Perang diawali dengan pengumuman. Perang yang dimulai oleh satu negara dengan negara lain akan diumumkan  agar negara sasaran menyiapkan diri. Militer bersiap menyambut perang, sementara kaum sipil menghindar. Perang tanpa pengumuman awal sebagai tanda berdampak luas pada aspek kemanusiaan.

Bencana gunung meletus dan lain-lain dipastikan ada tanda-tanda awal, baik itu secara natural maupun secara ilmiah. Pada  tataran keilmuan, para pakar akan mengumumkan untuk menghindar, misalnya melalui pengumuman oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisik (BMKG). Bagaimana dengan peristiwa yang direncanakan Tuhan? Apakah Tuhan menyampaikannya terlebih  dahulu?

Ya, Tuhan telah menyampaikan terlebih dahulu akan peristiwa kelahiran Yesus Kristus. Para nabi telah menubuatkan hal ini. Kelahiran Yesus Kristus disampaikan oleh para nabi agar umat manusia khususnya pada masa itu yang disasar mula-mula Yahudi dan Israel, supaya bersiap-siap. Sayangnya, persiapan dan kesiapan itu jauh dari ingatan dan sikap. Mengapa? Karena harapan akan datangnya Sang Mesias pada pengetahuan mereka berbeda dari apa yang pada akhirnya terjadi sebagai wujud (akta) nubuat para nabi.

Kelahiran Yesus sebagai peristiwa amat penting dan teramat istimewa pula. Ia ditunggu-tunggu, tetapi kelahiran-Nya bukan pada kaum bangsawan di istana megah. Bahwa Yusuf/Yoseph merupakan keturunan raja Daud sang bangsawan, tetapi ia telah "turun" kelas kebangsawanannya menjadi seorang pekerja kasar (tukang kayu). Jadi, istananya menjadi turun kelas pula menjadi pondok reot dan peot yakni kandang ternak. Di tempat yang demikian inilah Bayi Kudus itu dilahirkan. Peristiwa mana kemudian disaksikan oleh para gembala setelah mendapat kabar dari malaikat dan mendengarkan pujian dari sejumlah besar maiaikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun