Mohon tunggu...
Roni Bani
Roni Bani Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

SD Inpres Nekmese Amarasi Selatan Kab Kupang NTT. Bahasa dan Kebudayaan masyarakat turut menjadi perhatian, membaca dan menulis seturut kenikmatan rasa.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inspirasi dan Refleksi ketika Berkhotbah Mengacu pada Kitab Matius

25 Desember 2023   12:30 Diperbarui: 25 Desember 2023   12:35 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peristiwa yang disaksikan pertama kali oleh kaum marginal. Mereka pergi, mendapati Bayi Yesus tepat sebagaimana yang disampaikan oleh malaikat. Mereka menjadi orang pertama yang membawa kabar kesukaan ketika pulang ke padang. Pada perjalanan pulang itu mereka bercerita tentang Bayi Kudus di kandang ternak, kebenaran dan ketepatan kabar yang diterima dari malaikat, pujian merdu dan agung dari para malaikat. Semua itu diceritakan sebagai kabar kesukaan (injil) kepada siapa pun yagn ditemui di perjalanan pulang.

Kita ingat, bahwa pada saat itu terjadi peristiwa penting di seluruh wilayah kekaisaran Romawi yakni, sensus penduduk. Setiap orang mesti kembali ke tanah kelahirannya untuk dicacah. Kiranya dapat dipastikan bahwa wilayah-wilayah kota menjadi padat penduduknya karena kedatangan urban, demikian pula kampung-kampung. Peristiwa ini diciptakan oleh Kaisar, tentu kita yakini bahwa Tuhan turut serta dalam menggerakkan sensus ini, sehingga Yusuf/Yoseph dan Maria wajib kembali ke Betlehem, kota kelahiran Yusuf/Yoseph.

Keempat hal yang telah diuraikan ini tidak terjadi di luar kehendak Tuhan. Justru Dia-lah yang secara bebas menentukan semuanya itu. Umat manusia berada dalam nuansa keterkejutan, termangu-mangu, bingung, gembiran, terkesan secara mendalam hingga emosi meledak-ledak. Dalam hal-hal yang demikian, orang mulai melakukan apa yang disebut sebagai riset untuk membuktikan apakah waktu, tempat, orang dan peristiwa sebagaimana catatan para penulis Injil itu valid dan akurat?

Refleksi

Umat manusia (orang) hidup dalam ruang (tempt) dan waktu. Dalam hal yang demikian manusia akan melakukan sesuatu yang kiranya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Tidak berhenti di situ, orang melakukan pula sesuatu yang akan dikenang sebagai yang istimewa. Maka, tiap orang pasti ingat paling kurang hari-hari penting dan orang-orang istimewa di sekitarnya.

1. Hari kelahiran (Natal). Setiap orang dipastikan lahir (Natal) dari seorang perempuan. Jadi setiap orang mempunya hari natalnya sendiri. Maka, bila mengingat Natalnya dan mengimani Yesus Kristus sebagai Tuan, Tuhan, Raja dan Junjungan, ada benarnya bila bersyukur sambil mengingat bahwa Yesus pernah lahir dengan cara yang sama, tetapi dikandung dengan cara berbeda. Hari kelahiran setiap orang (bayi) dapat saja diatur pada zaman modern ini dengan kecanggihan peralatan medis dan dokter dengn kepakaran khusus kandungan dan kelahiran. Mereka dapat membantu para pasutri untuk menentukan tanggal kelahiran secara tiak normal yakni dengan cara operasi. Maka, ada resiko atas sikap dan tindakan yang diambil. Resiko pembiayaan yang besar hingga siap menanggung kepahitan bila terjadi kematian.

2. Tempat. Dunia modern, kelahiran seorang bayi patut dan layak mendapat sentuhan petugas medis. Maka di Indonesia ini, Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan penolong pertama. Rasa-rasanya zaman ini tidak untuk kelahiran yang terjadi di rumah tangga, di perjalanan, dan lain-lain tempat yang bukan fasilitas kesehatan yang ditunjuk, maka petugas akan "sewot".  Hanya merka yang tahu mengapa sikap itu ditunjukkan. Dari banyak cerita di sekitar kelahiran di luar fasilitas kesehatan, ibu dan bayi yang sudah lahir rasanya ada sikap "miring" dari petugas-petugas. Mereka lupa, bahwa sakit saat melahirkan tidak menunggu tempat yang layak dan pantas. Maka, orang di pedesaan dapat saja melahirkan di rumah, atau dapat saja di ladang, di sawah dan lain-lain tempat oleh karena mereka jauh dari akses/fasilitas kesehatan yang ditunjuk pemerintah.

Andaikata pada hari kelahiran Yesus, Yusuf harus membawa Maria ke klinik di Kota Betlehem, mungkinkah itu terjadi? 

Mari membayangkan pula, jika saat ini para bidan mengetahui bahwa seseorang telah lahir di kandang ternak. Apa reaksi paraa bidan atau dokter spesialis?

3.  Orang. Setiap orang merupakan orang istimewa paling kurang untuk seisi rumah mereka sendiri. Seorang ayah menjadi istimewa pada anak-anaknya. Seorang ibu menjadi istimewa pada anak-anaknya. Sebaliknya, anak-anak merupakan keistimewaan bagi orang tua mereka. Selanjutnya, orang-orang istimewa di tengah kehidupan bersama tentulah memiliki sesuatu yang lebih menonjol sehingga ia mendapat tempat di hati pengikut-pengikutnya. Secara spiralis kita mengetahui bahwa orang tertentu menjadi istimewa atas kehendak Tuhan melalui proses pemilihan. Pemilihan pemimpin-pemimpin agama, pemimpin di dunia sekuler (negara dan bangsa). Keistimewaan mereka menjadi menonjol karena kapabilitas tertentu yang mumpuni sehingga dianggap layak menjadi pemimpin baik dalam kalangan terbatas geografis tertentu hingga orang dengan kemampuan satu negara. 

Tuhan secara bebas menentukan seseorang atau sepasang orang (dwitunggal) menjadi pemimpin melalui proses demokrasi. Tuhan dapat pula menentukan seorang pemimpin atas dasar garis keturunan (monarkhi), dan lain-lain sistem pemerintahan negara. Jadi orang istimewa selalu ada pada waktu dan tempat yang tepat, serta kehadirannya akan menjadikan suasana dan nuansa konteks permasalahan berada dalam genggaman pengetahuan, sikap dan tindakannya kelak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun