Lelaki mana pun akan terkulai manakala yang terkasih terbujur kaku. Pernyataan paramedis tak terbantahkan.Â
"Maafkan kami. Kami sudah berusaha secara maksimal, namun demikian adanya yang terjadi. Ikhlaskan kepergiannya!"
Jenazah yang dibawa mobil ambulans itu yakni seorang ibu. Ia dinyatakan meninggal dunia setelah paramedis mendiagnosa penyakitnya. Komplikasi berbagai jenis penyakit di antaranya, gagal ginjal. Gagal ginjal. Apa itu?
"Akh... biarlah dokter yang akan menjawabnya. Awam tak paham berbagai jenis penyakit!"Â demikian gerutu seorang pelayat
Malam terus bergulir. Ia terus melarutkan gulita dalam cuaca dingin di kampung ini.Â
Sejenak tangis berhenti. Tetangga masih duduk berpayung tenda kemuraman rona. Anggota keluarga dari kampung tetangga berdatangan. Tangis kembali memecah kesunyian sementara tapak-tapak menjejak di dalam tenda. Tangan saling bersua dalam salam dan pelukan duka. Keikhlasan menghantar hidupng untuk saling mencium memberi marka rasa sedih bersama.Â
"Kita tidak akan bertemu lagi di sini, saudari... Kita tidak akan bercanda lagi, kita tidak akan pernah lagi untuk saling membagi kisah... ."
Suara jangkrik membelah bentangan cakrawala tenda duka. Angin menggoyang-goyang dedaunan yang sedang pulas. Seekor anjing memainkan ekornya pada tuannya yang sedang berdiri dalam barisan pelayat. Suara kecilnya bagai turut larut dalam tangisan duka.
Mobil ambulans telah berbalik arah. Suara mendenging tak lagi terdengar. Deru mesin pun telah menghilang.Â
Kini kenangan masa saja yang akan berkisah pada suami, anak, menantu, cucu. kerabat dan sahabat.
Selamat jalan saudara; amkoen om nai, tua.