Tepat tahun 2023, tahun dimana cerita cinta antara dua insan yang berjumpa di bangunan cita -- cita dan kegiatan coklat tua  yang sudah berjalan 1 tahun penuh dengan cerita romansa yang telah tertulis di balik tabir takdir bagi seorang laki -- laki bernama Satria Aryananda. Seorang laki -- laki berbadan atletis tinggi sekitar 170 Cm dan Perempuan bernama Maria Ayunda Ningsih perempuan kulit sawo matang, mata yang cantik ketika berkedip membuat hati semua laki laki jatuh hati pada pandangannya.
Sebuah cerita yang ini ku persembahkan untukmu wahai perempuan yang Ku Kagumi dalam diam. Cerita ini berawal dari sebuah cinta dalam diam yang hanya tersampaikan melalui tatapan mata dan tumbuh begitu saja, saat itu Satria tergabung dalam kegiatan pramuka. Satria menjadi salah satu anggota Bantara di salah satu SMA yang cukup favorit di Kec Warna .wkwkw
SMA 1 Negeri Biru Warna salah satu SMA Negeri yang ada di Kec. Warna dan satu -- satunya SMA Negeri yang ada di Kec. Warna. Pada saat itu Satria tanpa sengaja berpapasan dengan salah satu Primadona di SMA itu yaitu Maria Ayunda salah satu perempuan seangkatan ku yang cukup terkenal namanya karena matanya yang inda seperti rembulan di malam hari. Tak sengaja diriku berpapasan dengan dia itulah pertama kali aku bertemu dengannya yang menimbulkan sebuah rasa seperti rasa permen Nano -- nano, hati yang bergetar, bibir yang bungkamt tak bisa berkata -- kata seakan -- akan hati ini membeku melihat matanya yang indah bagai bulan purnama.
Sejak saat itu aku selalu memperhatikan dia dengan diam -- diam tanpa sepengetahuan dia karna aku malu jika dia mengetahui kalua aku diam -- diam meperhatikannya, ketika kegiatan pramuka disitu aku dengan mudah memperhatikannya dari dekat tanpa sepengetahuan dia maupun temen -- temenku, bibirnya yang merah merona namun tidak terlalu berwarna, ketika tersenyum akupun ikut tersenyum karna melihat senyumnya akupun seperti terserangat aliran listrik sehingga aku ikut tersenyum, matanya yang indah sehingga aku tidak dapat berpaling dari dia karna pandangannya membuat ku ingin selalu menatapnya.
Tiba -- tiba ketika aku sedang menatapnya dari kejauhan aku dikagetkan dengan tepukkan tangan dari belakang punggungku yang ternyata itu adalah teman ku yang menyadari bahwa aku terlihat senyum -- senyum sendiri sedari tadi ternyata sedang menatap Maria. "oy Satria, kamu sednag memperhatikan apa, wah -- wah jangan kamu sedari tadi menatap Maria yaa ? Tanya Joni Dengan penuh penasaran.
Satria dengan Ekspresi Kaget "Astagfirulllah, eh ternyata kamu Jon, diam saja Jon jangan bilang siapa -- siapa kalau sedari tadi memang memperhatikan Maria dari jauh..hehehe".
Joni"Tenang Sat, aman -- aman kok".
Setelah berbicara dengan joni akupun pergi namun tiba -- tiba aku di panggil oleh pembina untuk membantu Maria untuk melatih adik kelas yang ikut seleksi masuk Anggota Bantara kebetulan aku cukup bisa PBB. "Wah mimpi apa aku semalam bisa -- bisanya pembina menyuruhku membantu Maria" Satria Bergumam dalam hati dengan raut muka yang senang.
Pada saat itu aku langsung melakukan tes PBB untuk calon anggota Bantara tes PBB pun berjalan sangat kondusif dengan suara ku yang gemelegar dan lantang sampai membuat seluruh lapangan memperhatikan ku dan ternyata tanpa disadari Maria diam -- diam meperhatikanku pada saat aku melakukan kegiatan PBB sambil tersenyum terlihat kagum. Setelah selesai melaksanakan Tes PBB di lapangan akupun istirahat di pinggir lapangan sambil menatap awan -- awan yang begitu indah seakan -- akan aku melihat satu awan terlihat seperti Maria yang sedang tersenyum sambil memperhatikanku, tiba -- tiba tanpa ku sadari ternyata sedari tadi Maria sudah ada di sampingku sambil menepuk punggung ku. "Satria ini minuman untukmu" Maria memberikan minum untukku sambil tersenyum tersipuh malu. Satria menerima minuman tersebut sampai dalam hati terkejut perempuan yang awalnya tadi di pandangi ternyata ia begitu dekat dengannya " wah kebetulan aku haus, aku ambil ya minumannya, terima kasih Maria".
Setelah memberikan minuman kami berduapun menatap langit dan memperhatikan awan,tak di sangka Maria pun menayakan sesuatu kepadaku "Satria, gimana ya rasanya kalau kita punya seseorang yang selalu mendukung kita ntah dalam berorganisasi maupun hal apapun"? Maria menanyakan hal itu sambil menatap langit.
Satria sambil terseyum dan kaget dengan pertanyaan Maria "pastinya sangat menyenangkan sekali Maria kalau punya seseorang, apalagi seseorang tersebut ikut menemani proses kita wah pastinya seru banget tau Maria karna kita akan sama -- sama berjuang".
Maria tersenyum Kembali "bener apa kata kamu Satria, akupun sekarang lagi kagum dengan seseorang bagiku seseorang itu adalah penyemangatku di sekolah maupun di pramuka"
Satria terkejut dan iseng menayakan siapa sosok laki -- laki yang ia kagumi. " ngomong -- ngomong Maria Laki -- laki yang kagumi itu siapa yah ?".
Tiba -- tiba Maria tersipu malu dan langsung pergi dari tempat itu tanpa sepatah -- katapun namun aku menemukan selembar kertas kecill di samping tempat duduk yang tadi mari dudukki. Akupun mengambil surat tersebut dan kumasukkan kedalam kantong saku pramuka, lalu bergegas pergi dari lapangan untuk siap -- siap pulang ke rumah karna hari sudah sore.
Setelah shalat isya akupun masih mengingat  kejadian -- kejadian yang aku alami tadi sore pada saat kegiatan pramuka membuat aku kembali tersenyum mengingat senyum anggun yang terukir dari wajah maria yang tak kusangka ia sedari tadi juga memandangiku pada saat aku sedang melakukan tes PBB, itu seperti isyarat bahwa Maria juga diam -- diam mengagumi ku atau dia juga menyukaiku, "Ah sialan pikiranku ini itu rasanya ngga mungkin kalau Maria itu juga merasakan apa yang aku rasakan juga" Satria sambil kesal akan pikirannya sendiri.
Tiba -- tiba ia teringat dengan selembar surat yang tergeletak di pinggir lapangan pada saat kita duduk berdua. Akhirnya akupun membuka surat tersebut dan terkejut dengan kalimat yang terdapat pada selembar surat tersebut. "ha, ngga mungkin, apakah aku mimpi, tolong siapaun cubit aku, ngga mungkin kalau Maria juga merasakan apa yang aku rasakan, harus aku tanyakan langsung kepada Maria besok di sekolah".
Setelah bergumam dengan hati dan terkejut denga nisi surat tersebut satria seakan -- akan tak percaya denga nisi surat tersebut karna bagi Satria, Maria adalah primadona sekolah  banyak laki -- laki yang berharap bisa berpacaran dengan dia namun kenapa dia malah mengagumi ku yang hanya seorang laki laki yang cuek namun dan tidak gentle man hanya bisa memandangi perempuan yang ia suka tanpa berkata -- kata.
Keseokan harinya tepat jam bel isitirahat berbunyi aku langsung mendatangi kelas Maria ketika aku mendatangi kelas Maria aku tidak menemukan Maria di kelas, akhirnya aku bertanya kepada teman Maria bahwa Maria sekarang ada di teras belakang sekolah, akupun langsung menuju teras belakang sekolah. Ternyata benar Maria sedang ada di teras belakang sekolah, akupun menghampiri Maria yang sedang menikmati suasana di teras belakang. Akupun tanpa basa basi langsung menanyakan maksud surat kemarin kepada Maria. " Maria, aku mau nanya kemarin aku menemukan surat di tempat yang kamu duduki itu, itu benar suratmu ?" dengan ekspresi penasaran dan menunggu jawaban Maria.
Maria pun Menjawab "ia itu benar suratku yang ku tulis untuk laki -- laki yang kugagumi" sambil tersipu malu dan lirih suaranya.
Satria pun menanyakan isi surat tersebut namun ragu -- ragu " apakah isi surat yang kamu buat itu untuk ku, berarti laki -- laki yang kagumi itu aku ?"
Maria menjawab sambil tersenyum "iya Satria, aku sudah lama mengagumi mu, aku sering sekali memperhatikanmu"
Satria pun kaget dan senang mendengar jawaban Maria sampai seketika Maria tiba -- tiba memeluk ku dengan erat dan berbisik di telingaku "Sat, jangan marah ya kalau aku mengagumi dan menyukaimu, aku sangat butuh seseorang untuk mendengar keluh kesahku, aku ingin cerita hal apa saja bersamamu Satria." Maria dengan mata yang berkaca -- kaca.
Satria akhirnya membalas dengan mengelus kepala Maria sambil menenangkan Maria. "Maria ngga perlu kuatir, Satria ngga marah denga napa yang Maria Ucapkan, malah Satria terkejut denga napa yang Maria Ucapkan karna Maria kan salah satu Primadona di Sekolah, namun begitu Satria senang apa yang di Ucapkan Maria ternyata Satria juga sudah lama sekali mengagumi Maria namun Satria tidak berani mengungkapkan rasa Kekaguman Satria terhadap Maria, Satria Cuma bisa memandang Maria dari jauh namun Satria selalu memperhatikan Maria dari jauh, Satria juga akan selalu ada buat Maria kalau Maria membutuhkan Satria, jadi Maria ngga usah kuatir yaaa, Ada Satria disini yang akan selalu memperhatikan Maria dari jauh tanpa Maria tau,..hahaha, semoga cerita kita ini dan segala apa yang kita lakukan ini kita akan selalu bareng -- bareng terus yaaa Maria sampai kita tuhan mempersatukan kita"
Maria pun melepaskan pelukannya dan tersenyum dan kita pun akhirnya meninggalkan teras dan kembali ke kelas kita masing -- masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H