Mohon tunggu...
Hernan Khaliki
Hernan Khaliki Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa di universitas muhadi setiabudi

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dari Mata Turun ke Hati (Bagian 1)

12 Oktober 2023   17:26 Diperbarui: 12 Oktober 2023   17:32 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Maria tersenyum Kembali "bener apa kata kamu Satria, akupun sekarang lagi kagum dengan seseorang bagiku seseorang itu adalah penyemangatku di sekolah maupun di pramuka"

Satria terkejut dan iseng menayakan siapa sosok laki -- laki yang ia kagumi. " ngomong -- ngomong Maria Laki -- laki yang kagumi itu siapa yah ?".

Tiba -- tiba Maria tersipu malu dan langsung pergi dari tempat itu tanpa sepatah -- katapun namun aku menemukan selembar kertas kecill di samping tempat duduk yang tadi mari dudukki. Akupun mengambil surat tersebut dan kumasukkan kedalam kantong saku pramuka, lalu bergegas pergi dari lapangan untuk siap -- siap pulang ke rumah karna hari sudah sore.

Setelah shalat isya akupun masih mengingat  kejadian -- kejadian yang aku alami tadi sore pada saat kegiatan pramuka membuat aku kembali tersenyum mengingat senyum anggun yang terukir dari wajah maria yang tak kusangka ia sedari tadi juga memandangiku pada saat aku sedang melakukan tes PBB, itu seperti isyarat bahwa Maria juga diam -- diam mengagumi ku atau dia juga menyukaiku, "Ah sialan pikiranku ini itu rasanya ngga mungkin kalau Maria itu juga merasakan apa yang aku rasakan juga" Satria sambil kesal akan pikirannya sendiri.

Tiba -- tiba ia teringat dengan selembar surat yang tergeletak di pinggir lapangan pada saat kita duduk berdua. Akhirnya akupun membuka surat tersebut dan terkejut dengan kalimat yang terdapat pada selembar surat tersebut. "ha, ngga mungkin, apakah aku mimpi, tolong siapaun cubit aku, ngga mungkin kalau Maria juga merasakan apa yang aku rasakan, harus aku tanyakan langsung kepada Maria besok di sekolah".

Setelah bergumam dengan hati dan terkejut denga nisi surat tersebut satria seakan -- akan tak percaya denga nisi surat tersebut karna bagi Satria, Maria adalah primadona sekolah  banyak laki -- laki yang berharap bisa berpacaran dengan dia namun kenapa dia malah mengagumi ku yang hanya seorang laki laki yang cuek namun dan tidak gentle man hanya bisa memandangi perempuan yang ia suka tanpa berkata -- kata.

Keseokan harinya tepat jam bel isitirahat berbunyi aku langsung mendatangi kelas Maria ketika aku mendatangi kelas Maria aku tidak menemukan Maria di kelas, akhirnya aku bertanya kepada teman Maria bahwa Maria sekarang ada di teras belakang sekolah, akupun langsung menuju teras belakang sekolah. Ternyata benar Maria sedang ada di teras belakang sekolah, akupun menghampiri Maria yang sedang menikmati suasana di teras belakang. Akupun tanpa basa basi langsung menanyakan maksud surat kemarin kepada Maria. " Maria, aku mau nanya kemarin aku menemukan surat di tempat yang kamu duduki itu, itu benar suratmu ?" dengan ekspresi penasaran dan menunggu jawaban Maria.

Maria pun Menjawab "ia itu benar suratku yang ku tulis untuk laki -- laki yang kugagumi" sambil tersipu malu dan lirih suaranya.

Satria pun menanyakan isi surat tersebut namun ragu -- ragu " apakah isi surat yang kamu buat itu untuk ku, berarti laki -- laki yang kagumi itu aku ?"

Maria menjawab sambil tersenyum "iya Satria, aku sudah lama mengagumi mu, aku sering sekali memperhatikanmu"

Satria pun kaget dan senang mendengar jawaban Maria sampai seketika Maria tiba -- tiba memeluk ku dengan erat dan berbisik di telingaku "Sat, jangan marah ya kalau aku mengagumi dan menyukaimu, aku sangat butuh seseorang untuk mendengar keluh kesahku, aku ingin cerita hal apa saja bersamamu Satria." Maria dengan mata yang berkaca -- kaca.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun