Mohon tunggu...
Hernan Khaliki
Hernan Khaliki Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa di universitas muhadi setiabudi

saya suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dari Mata Turun ke Hati (Bagian 1)

12 Oktober 2023   17:26 Diperbarui: 12 Oktober 2023   17:32 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tepat tahun 2023, tahun dimana cerita cinta antara dua insan yang berjumpa di bangunan cita -- cita dan kegiatan coklat tua  yang sudah berjalan 1 tahun penuh dengan cerita romansa yang telah tertulis di balik tabir takdir bagi seorang laki -- laki bernama Satria Aryananda. Seorang laki -- laki berbadan atletis tinggi sekitar 170 Cm dan Perempuan bernama Maria Ayunda Ningsih perempuan kulit sawo matang, mata yang cantik ketika berkedip membuat hati semua laki laki jatuh hati pada pandangannya.

Sebuah cerita yang ini ku persembahkan untukmu wahai perempuan yang Ku Kagumi dalam diam. Cerita ini berawal dari sebuah cinta dalam diam yang hanya tersampaikan melalui tatapan mata dan tumbuh begitu saja, saat itu Satria tergabung dalam kegiatan pramuka. Satria menjadi salah satu anggota Bantara di salah satu SMA yang cukup favorit di Kec Warna .wkwkw

SMA 1 Negeri Biru Warna salah satu SMA Negeri yang ada di Kec. Warna dan satu -- satunya SMA Negeri yang ada di Kec. Warna. Pada saat itu Satria tanpa sengaja berpapasan dengan salah satu Primadona di SMA itu yaitu Maria Ayunda salah satu perempuan seangkatan ku yang cukup terkenal namanya karena matanya yang inda seperti rembulan di malam hari. Tak sengaja diriku berpapasan dengan dia itulah pertama kali aku bertemu dengannya yang menimbulkan sebuah rasa seperti rasa permen Nano -- nano, hati yang bergetar, bibir yang bungkamt tak bisa berkata -- kata seakan -- akan hati ini membeku melihat matanya yang indah bagai bulan purnama.

Sejak saat itu aku selalu memperhatikan dia dengan diam -- diam tanpa sepengetahuan dia karna aku malu jika dia mengetahui kalua aku diam -- diam meperhatikannya, ketika kegiatan pramuka disitu aku dengan mudah memperhatikannya dari dekat tanpa sepengetahuan dia maupun temen -- temenku, bibirnya yang merah merona namun tidak terlalu berwarna, ketika tersenyum akupun ikut tersenyum karna melihat senyumnya akupun seperti terserangat aliran listrik sehingga aku ikut tersenyum, matanya yang indah sehingga aku tidak dapat berpaling dari dia karna pandangannya membuat ku ingin selalu menatapnya.

Tiba -- tiba ketika aku sedang menatapnya dari kejauhan aku dikagetkan dengan tepukkan tangan dari belakang punggungku yang ternyata itu adalah teman ku yang menyadari bahwa aku terlihat senyum -- senyum sendiri sedari tadi ternyata sedang menatap Maria. "oy Satria, kamu sednag memperhatikan apa, wah -- wah jangan kamu sedari tadi menatap Maria yaa ? Tanya Joni Dengan penuh penasaran.

Satria dengan Ekspresi Kaget "Astagfirulllah, eh ternyata kamu Jon, diam saja Jon jangan bilang siapa -- siapa kalau sedari tadi memang memperhatikan Maria dari jauh..hehehe".

Joni"Tenang Sat, aman -- aman kok".

Setelah berbicara dengan joni akupun pergi namun tiba -- tiba aku di panggil oleh pembina untuk membantu Maria untuk melatih adik kelas yang ikut seleksi masuk Anggota Bantara kebetulan aku cukup bisa PBB. "Wah mimpi apa aku semalam bisa -- bisanya pembina menyuruhku membantu Maria" Satria Bergumam dalam hati dengan raut muka yang senang.

Pada saat itu aku langsung melakukan tes PBB untuk calon anggota Bantara tes PBB pun berjalan sangat kondusif dengan suara ku yang gemelegar dan lantang sampai membuat seluruh lapangan memperhatikan ku dan ternyata tanpa disadari Maria diam -- diam meperhatikanku pada saat aku melakukan kegiatan PBB sambil tersenyum terlihat kagum. Setelah selesai melaksanakan Tes PBB di lapangan akupun istirahat di pinggir lapangan sambil menatap awan -- awan yang begitu indah seakan -- akan aku melihat satu awan terlihat seperti Maria yang sedang tersenyum sambil memperhatikanku, tiba -- tiba tanpa ku sadari ternyata sedari tadi Maria sudah ada di sampingku sambil menepuk punggung ku. "Satria ini minuman untukmu" Maria memberikan minum untukku sambil tersenyum tersipuh malu. Satria menerima minuman tersebut sampai dalam hati terkejut perempuan yang awalnya tadi di pandangi ternyata ia begitu dekat dengannya " wah kebetulan aku haus, aku ambil ya minumannya, terima kasih Maria".

Setelah memberikan minuman kami berduapun menatap langit dan memperhatikan awan,tak di sangka Maria pun menayakan sesuatu kepadaku "Satria, gimana ya rasanya kalau kita punya seseorang yang selalu mendukung kita ntah dalam berorganisasi maupun hal apapun"? Maria menanyakan hal itu sambil menatap langit.

Satria sambil terseyum dan kaget dengan pertanyaan Maria "pastinya sangat menyenangkan sekali Maria kalau punya seseorang, apalagi seseorang tersebut ikut menemani proses kita wah pastinya seru banget tau Maria karna kita akan sama -- sama berjuang".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun