Banyak teori yang menjelaskan tentang motivasi. Motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan baik. Setiap kader PKK yang bergabung atau berkiprah di PKK tentu mempunyai motivasi. Idealnya, setiap motivasi kader itu sejalan dengan tujuan terbentuknya PKK yang dijabarkan lebih lanjut dalam visi, misi, strategi, kebijakan dan programPKK.
Kuat dan rendahnya motivasi kader akan sangat mempengaruhi capaian kinerja. Kader yang bermotivasi rendah umumnya memiliki tingkat produktivitas rendah. Seorang Pimpinan (pengurus) juga perlu melakukan inisiatif dan contoh kinerja baik. Perlu memberikan semangat kepada karyawan yang terlihat semakin tidak bermotivasi atau demotivasi
Pimpinan (pengurus) harus senantiasa mengusahakan untuk tampil ramah namun tetap tegas sehingga mampu membuat kader terpengaruhi kinerjanya. Pimpinan (pengurus) perlu mengetahui cara mendekati kader berdasarkan karakter setiap kader. Pendekatan sesuai karakter dapat membantu penyampaian kepada kader tertentu dengan lebih baik.
2. Beban Kerja
Beban kerja yang didelegasikan ke setiap pengurus atau kader perlu penyesuaian terhadap kemampuan masing-masing. Pimpinan (pengurus) harus paham apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari setiap anggota tim. Jika ada anggota tim berkemampuan tinggi, maka pimpinan bisa saja membebankan lebih kepada orang tersebut. Namun akan lebih baik juga disertai dengan pemberian penghargaan juga kepada orang-orang dengan beban lebih banyak atau lebih sulit
Pimpinan (pengurus) juga perlu mencegah agar kader terutama yang berkemampuan tinggi tadi tidak mengalami stress karena pekerjaan yang dikenal sebagai “burnout”. Istilah burnout adalah kondisi stress kronis dimana pekerja merasa lelah secara fisik. Mental dan emosional gara-gara pekerjaanyna. Pimpinan atau orang yang ditugaskan pimpinan bisa coba untuk berdiskusi dengan anggota tim setiap kali ada kader yang menunjukkan tanda-tanda burnout.
Burnout ditandai dengan :
- kelelahan fisik : selalu merasa kekurangan energi dan merasa lelah sepanjang waktu
- kelelahan emosional ; depresi, perasaan tidak berdaya, merasa terperangkap didalam pekerjaannya
- kelelahan sikap atau mental : merasa sinis dan negative terhadap orang maupun pekerjaannya sehingga cenderung merugikan diri sendiri, pekerjaan, organisasi dan kehidupan pada umumnya
3. Konflik
Lingkungan kerja biasanya selalu memiliki dampak atau konflik tersendiri bagi kader, sehingga pada gilirannya bisa menimbulkan masalah. Masalah yang ditimbulkan pun bisa berbeda-beda. Kader yang satu dengan lainnya bisa saja merasa tidak setuju atas suatu keputusan. Memang perbedaan pendapat merupakan hal yang sangat lazim dikarenakan sudut pandang, latar belakang dan pengalam para kader yang berbeda, tetapi hal tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Konflik yang dibiarkan berlarut-larut dapat membuat kinerja kader menurun. Mereka yang bersangkutan dengan konflik bisa merasa tidak nyaman dengan lingkungan kerja. Ketidaknyamanan akan mengakibatkan psikologi juga terganggu yang pada gilirannya dapat menyebabkan penurunan produktivitas. Pimpinan perlu berperan menjadi penengah yang adil terhadap karyawan yang berkonflik dengan tetap mengacu pada tujuan dan aturan organisasi. Pembudayaan untuk saling membantu dan care di tempat kerja dapat meningkatkan solidaritas dan loyalitas antar kaderguna menghindarkan terjadinya konflik yang berimbas terhadap produktivitas.
4. Kepemimpinan
Contoh yang tidak baik dari Pengurus akan mempengaruhi penilaian para kader yang berimbas pada sikap dan ketaatan atau loyalitas kader. Demikian pula halnya jika ada kebijakan atau sikap pimpinan yang mengusik rasa keadilan, kurangnya perhatian atau apresiasi pengurus tentu akan mempengaruhi kinerja kader PKK