Pemotongan itu adalah isyarat bahwa pintu atau jalan telah dibuka, kedua calon mempelai secara adat telah sah untuk hidup bersama, dan ada keyakinan: bebas dari segala kutuk.
Perlu diketahui, Helketa hanya dilakukan oleh suku-suku yang memiliki sejarah konflik di masa lalu atau masa kini (lasi bata). Sederhananya, jika suku pihak laki-laki dan perempuan tidak memiliki sejarah lasi bata, maka Helketa tidak perlu dilakukan.
Ritual ini masif dilaksanakan oleh suku-suku di Biboki, Insana, dan Miomaffo. Namun akhir-akhir ini, hampir kebanyakan suku di Timor Barat melangsungkan Helketa.Â
Tentu dengan intensi utama yaitu pembersihan dari segala (rekonsiliasi) sebelum sepasang anak manusia sah sebagai istri-suami di hadapan agama, pemerintah, dan tentu adat itu sendiri. rumpun keluarga turut mempererat tali persaudaraan, memupuk kerukunan, penuh cinta, penuh damai. ***
Insaka-Timor, 2018/2022
Herman Efriyanto Tanouf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H