Mohon tunggu...
Heriyanto Rantelino
Heriyanto Rantelino Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda Papua Yang Menikmati Petualangan sebagai ASN Sekretariat Daerah Di Belitung Timur

ASN Belitung Timur, Traveler, Scholarship Hunter. Kontak 0852-4244-1580

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Inspirasi Dahlan Iskan Dalam Memanajemen BUMN

31 Oktober 2015   08:45 Diperbarui: 9 November 2015   22:39 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Manufactoring Hope Dahlan Iskan (dok:chaidirritonga.com)"][/caption]

Sebagai seorang yang tertarik dalam dunia manajemen, saya mempelajari berbagai buku yang ditulis oleh pakar-pakar yang mumpuni dalam dunia ini. Yah, walaupun  saya seorang  yang biasa-biasa saja, tak ada salahnya mempelajarinya. Toh siapa tahu di masa depan, ilmu ini berguna untuk saya implementasikan dalam lingkungan saya terutama di lingkungan kerja saya nantinya.

Kali ini, saya mengutip  beberapa kata dari Pak Dahlan Iskan, mantan menteri BUMN,  yang menurut saya  Beliau adalah orang yang berhasil melakukan perubahan terutama di sisi manajemen BUMN di Indonesia. Berkat Beliau, banyak BUMN-BUMN yang “sakit” sudah mulai sedikit demi sedikit bangkit dari keterpurukan.

Adapun kata-kata inspirasi Bapak Dahlan Iskan

1.Memilih Orang-Orang Yang Berintegritas Baik

Orang yang integritasnya baik biasanya merasa jadi minoritas di lingkungannya. Orang yang integritasnya baik biasanya meras termaginalkan di lingkungannya. Karena itu, kalau dia diberi kesempatan untuk bisa mengusulkan seseorang menduduki jabatan strategis, secara manusiawi dia akan mencari teman yang sama baik integritasnnya. Dia akan terdorong untuk berusaha memperbanyak orang-orang yang berintegritas tinggi di lingkungannya. Dia bercita-cita untuk tidak menjadi minoritas lagi.

Kalau di dalam satu bora of director mayoritas direksinya sudah memiliki integritas yang tinggi, hasilnya akan luar biasa banyak seperti:

  1. Direksi itu akan kompak dalam bekerja
  2. Tidak ada saling curiga
  3. Program-progrma bisa dipilih yang paling bermanfaat untuk perusahaan (bukan yang bermanfaat untuk kepentingan dirinya atau kelompoknya)
  4. Keputusan bisa diambil dengan cepat
  5. Lebih berani menolak intervensi
  6. Dan yang paling penting , mereka akan menyusun tim untuk tingkat di bawahnya dengan memilih orang-orang yang integritasnya juga baik

Kalau semua lapisan paling atas dan lapisan di bawahnya sudah sama-sama memiliki integritas yang tinggi, perusahaan akan maju, lestari dan kultur perusahaan pun akan terbentuk dengan kukuhnya.

Sebagai seorang pengambil keputusan yang baik, seharusnya seseorang harus lebih fleksibel, tidak terlalu kaku dan tidak terlalu dibatasi oleh tembok-tembok birokrasi.

 2. Tentang Mengurangi Rapat

Berkurangnya jumpah rapat secara drastis di Kementrian BUMN itu sebenarnya bukan berarti menurunnya intensitas komunikasi. Sejumlah rapat itu kini sudah digantikan oleh terbentuknya grup-grup di media sosial seperti Line, Whatsup, BBM dan lain-lain.

Model komunikasi manajemen seperti ini sekaligus bisa menerabas batas-batas hierarki dan birokraso. Juga lebih terbuka. Kekurangan di satu tempat diketahui siapapun di tempat lain. Kalau tidak terbiasa memang seperti membuka aib dan kelemahan, tapi itulah cara yang efektif dalam melakukan perbaikan. Kalau niatnya sudah untuk melayani masyarakat, soal kelemahan yang dibuka di depan sesama manager seperti itu tidak akan terasa sebagai aib. Justru dengan cara itu tanggung jawab bisa muncul.

3. Memilih Orang Yang Tepat Untuk Diajak Kerjasama

Kemampuang memilih orang adalah salah satu kunci sukses tidaknya seorang pemimpin. Seorang pemimpin ouncak, di samping harus memenuhi syarat kapabilitas manajemen, juga harus dilihat kemampuannya dalam memilih orang.

Seringkali terbukti  bahwa tugas utama seorang pemimpin hanyalah bagaimana memilih orang yang tepat. Begitu berhasil memilih orang yang tepat sering kali tugas seorang pemimpin sudah selesai. Setidaknya sudah 80 persen selesai.  Tapi begitu seorang  pemimpin salah memilih orang, sang pemimpin tidak terbantu sama sekali bahkan justru terbebani.

4. Harapan Dalam Pembentukan Tim Kerja

Kadang seseorang yang secara individu sebenarnya hebat tidak berhasil masuk dalam sebuah tim. Seseorang yang sulit bekerja dalam sebuah tim, seseorang yang indivialistisnya tinggi dan seseorang yang memiliki potensi konflik biasanya tersisih dari organisasi yang mengutamakan kerja tim

Bapak Dahlan Iskan berharap agar orang-orang jujur dan berintegritas tinggi bisa melengkapi dirinya dengan leadership agar semua orang jujur bisa masuk tim dan semua orang yang berintegritas tinggi bisa tampil memimpin.

Sayang sekali kalau ada orang yang bersih tapi menyombongkan diri dengan kebersihannya. Akhirnya tercipta siasanya seolah-olah hanya dia yang bersih, apalagi kalau dia justri selalu menuduh orang-orang di sekitarnya tidak bersih.

Orang yang kaku biasanya sulit diterima dalam sebuah tim. Termasuk yang bersih sekalipun. Karena itu kita sangat memerlukan orang-orang yang bersih dalam jumlah yang banyak tapi juga bukan orang-orang yang kaku, yang sepertinya ingin masuk surga sendirian.

 

 5. Memelihara Semangat Kerja

Begitu banyaknya pekerjaan yang harus kita lakukan. Begitu rumitnya persoalan. Tetapi dengan kemauan yang keras, kita akan bisa melakukannya. Untuk bisa naik kelas memang tidak cukup hanya bicara dan bicara. Perlu bekerja, bekerja dan bekerja.

 

6. Menciptakan Nuansa Rapat Yang Menyenangkan

Efektif tidaknya sebuah rapat sama sekali tidak ditentukan oleh bentuk kursi pimpinan rapatnya. Rapat koorporasi bisa disebut produktif manakala banyak ide lahir di situ, banyak pemecahan persoalan  ditemukan di situ, dan banyak langkah baru diputuskan di situ. Pak Dahlan Iskan tidak yakin rRuang rapat yang feodalistrik bisa mewujudkan semua itu.

Kursi pimpinan yang berbeda mungkin dimaksudkan agar pimpinan bisa terlihat lebih berwibawa. Padahal kewibawaan tidak ada hubungannya dengan bentuk kursi. Susunan kursi rapat seperti itu justru mencerminkan bentuk awal sebuah terorisme. Terorisme ruang rapat.

Ide-ide, jalan-jalan keluar, keterbukaan dan transformasi kultur korporasi tidak akan lahir dari suasana rapat yang terteror. “Terorisme ruang rapat” hanya akan melahirkan turunannya: ketakutan, kebekuan, kelesuan, dan keapatisan. Bahkan “terorisme ruang rapat” itu akan menular dan menyebar ke jenjang yang lebih mewah. Bisa-bisa seseorang yang jabatannya baru kepala cabang sudah berani minta agar kursi di ruang rapatnya dibedakan.

7. Kepercayaan dan Manajemen dalam Berbisnis

Kepercayaan dalam bisnis adalah segala-galanya. Tidak punya uang pun sepanjang masih dipercaya sebenarnya masih bisa melakukan pembelian. Manajemen juga adalah segala-galanya. Biarpun baru kalau manajemennya payah, pabrik tersebut bisa tiba-tiba tua.

8. Tak Baik Jika Semua Tokoh Hebat Bersatu Dalam Tim

Para stars yang dipaksakan bergabung dalam satu tim belum tentu  bisa memenangkan tujuan. Bahkan bisa terjadi perang bintang dalam tim itu. Setidaknya bisa terjadi perang dingin di bawah selimut. Energi terlalu banyak terbuang untuk perang bintang (yang keliatan maupun yang tersembunyi). Bahkan lantaran yang bersitegang itu adalah atasan, bawahan mereka bisa-bisa ikut terbelah.

9. Defenisi Orang Hebat Ala Pak Dahlan Iskan.

Orang yang hebat adalah mereka yang mementingkan peran melebihi jabatan. Ketika orang yang dikatakan hebat itu tiba-tiba menjadi orang yang  frustasi pada saat menjalani ujian hidup, berarti ternyata  dia belum benar-benar hebat. Atasan yang baik dalah atasan yang pernah menjadi bawahan yang baik! Orang yang hebat adalah orang yang memiliki kemampuan akademik, pengalaman industri dan passion untuk mewujudkannya.

10. Bentuk Kinerja Manajemen Yang Dibutuhkan Saat ini

Manajemen perusahaan yang disiplin. teliti, fair dan jujur menjadi andalan untuk memupuk kepercayaan publik. Manajemen yang dibutuhkan adalah yang mampu memberdayakan teknologi, SDM, pasar dan industrial.

11. Menghindari Kemunculan Sikap Pesimisme Dalam Bekerja

Virus pesimisme, sinis, keluh-kesah, dan sebangsanya menjalar  ke mana-mana. Ini tentu bahaya mengingat harapan adalah salah satu faktor utama untuk kemajuan bangsa. Di sini harapan menghadapi persoalan yang sangat berat. Menularkan pesimisme cukup hanya dengan kata-kata. Modalnya pun hanya gombal. Sedang membangun harapan hanya  dengan kerja nyata plus hasil yang dirasa. Setiap kesulitan harus diberikan jalan keluar.Setiap kebuntuan harus ada terobosan. Masyarakat yang ada dalam “kuldesak” yang terlalu lama hanya akan membuat virus antikemajuan merajalela.

Memulai kerja keras memang sangat berat. Tapi kalau sudah terbiasa bekerja keras, semua pekerjaan akan menjadi mudah.

Membangun suatu iklim industri kerja yang bergairah, mengapa kita tidak menerapkan Manufacturing Hope (industrialisasi harapan)

 

Menutup artikel ini, saya mengutip salah satu pesan yang banyak beredar  di kalangan masyarakat yaitu

 

Jika seorang bos tetap pada pendiriannya disebut KONSISTEN

Jika anak buah tetap pada pendiriannya disebut KAKU

 

Jika bos sering berubah pendapat disebut FLEKSIBEL

Jika anak buah sering berubah pendapat disebut PLIN-PLAN

 

Jika bos bekerja lambat disebut TELITI

Jika anak buah bekerja lambat disebut MALAS

 

Jika bos cepat mengambil keputusan disebut BERANI

Jika anak buah cepat mengambil keputusan disebut GRUSA-GRUSU

 

Jika bos melanggar prosedur dianggap PENUH INISIATIF

Jika anak buah melanggar prosedur dianggap TIDAK TAHU ATURAN

 

Jika bos mengatakan sesuatu itu mudah dianggap OPTIMIS

Jika anak buah yang mengatakannya dianggap SOK TAHU

 

Jika bos sering mengintertaint orang disebut LOBBY

Jika anak buah melakukannya disebut PEMBOROSAN

 

Referensi: Manufactoring Hope ala Dahlan Iskan

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun