Berbeda dengan empat rekannya, Alan memilih minuman berupa air jeruk hangat. Di sela tangan menyuapi mulut dengan sesendok nasi dan rawon hangat, Jono berbisik :
" Bang, perkembangan kantor bagaimana, tadi sempat baca-baca email tidak? "
" O itu, tentang keresahan para pegawai terkait dengan rencana demo itu?"
" Ya, demo menentang perubahan undang-undang, kewenangan lembaga kita akan dilucuti."
Memang rumor yang beredar , Lembaga Anti Rasuah akan di kurangi kewenangannya. Pihak legislator di Senayan sebagaimana isu yang beredar, tengah membahas draf perubahan undang-undang yang diajukan oleh pemerintah. Bahkan beberapa minggu belakangan, muncul demo-demo, baik dari mahasiswa maupun LSM, baik yang pro maupun kontra.
" Sebaiknya kita fokus pada tugas kita. Biarlah itu ada yang fokus mengurusi. " Timpal Haris, setelah sekian menit Alan tidak memberikan komentar.
Bagi Alan, isu masalah perubahan undang-undang menjadi masalah yang sensitive. Alan tidak menutup mata, bahwa keresahan rekan-rekannya terkait hal tersebut. Terlebih, bukan sekedar masalah kewenangan yang akan mengurangi kekuatan atau power lembaga anti rasuah, namun juga adanya isu perubahan alih status kepegawaian yang juga meresahkan.
Alan menarik nafas.
Sepertinya, ada sebuah kondisi psikis yang hari-hari ini menjadi buah pikir rekan-rekannya. Keempat rekan Alan, merupakan pegawai internal lembaga anti rasuah. Sedangkan dirinya merupakan pegawai dari instansi kepolisian, istilahnya Alan ditugaskan oleh lembaga asalnya bertugas sebagai penyidik. Sehingga yang paling berdampak atas isu rencana pembahasan undang-undang adalah Jono Cs.
" Biarlah itu berproses, kita fokus bongkar korupsi. Ini big fish, butuh fokus kita semua. Ok?"
Selalu begini gaya Alan, mengembalikan perhatian team, ketika tiba-tiba dalam jeda kegiatan muncul bahasan tentang isu terkini lembaganya.