"Baiklah Mbah lanjutkan!", Mbah Badut memulai dongenngannya.
"...si kura-kura kebingungan, gelisah. Tidak mungkin bangau itu menggigitnya untuk di bawa ke sendang dibalik bukit itu. Â Akhirnya dia meminta tolong kepada sepasang bangau itu. Sepasang bangau tersebut berpikir keras mencari akal, akhirnya mereka menemukan cara, maka ditemuilah si kura-kura.
"Hei, kura-kura kami menemukan cara untuk menyelamatkanmu" kata Bangau Jantan.
"Wahh, syukurlah, terimakasih sebelumnya atas kebaikan kalian. Tapi bagaimana caranya?", jawab si kura-kura girang sekaligus penasaran.
"Begini !, kami berdua akan menggigit sebatang ranting, aku menggigit ujungnya, istriku akan menggigit  ujung lainnya. Kamu nanti harus menggigit ranting itu untuk kami bawa terbang. Tapi ingat, jangan sekalipun berbicara, apapun yang terjadi, apakah kamu sanggup wahai kura-kura?", bangau jantan menjelaskan strateginya pada kura-kura.
"Ohh, baiklah, itu sangat mudah aku lakukan", jawab kura-kura percaya diri.
Maka dibawa terbanglah si kura-kura oleh sepasang bangau, ketika melintasi bukit , beberapa ekor kera tertawa terbahak-bahak, mengejek si kura-kura.
"Lihat itu diatas teman-teman, ada kura-kura bodoh yang ingin terbang, kok nggak tahu diri kalau nggak punya sayap" begitu ejekan salah satu kera diikuti tawa terbahak-bahak kawanannya.Â
"Sukanya membebani orang lain karena ambisinya!"timpal kera satunya .
Si kura-kura merasa terganggu mendengar ejekan para kera itu, harga dirinya berontak, tak terima di tuduh berambisi bisa terbang. Lalu si kura-kura hendak membalas ejekan para kera, ia membuka mulutnya lebar-lebar berbicara keras, maka lepaslah gigitannya kepada ranting yang digigit sepasang bangau. Jatuhlah si kura-kura, lalu mati.
Tiba-tiba terdengar teriakan seseorang dari kejauhan.