Hari pertama diklat, setelah acara seremonial yang begitu-begitu saja dan membosankan, dilanjutkan pemaparan salah satu narasumber yang merupakan pelaku usaha kecil di Kediri yang sukses. Sukses yang bukan hanya untuk usahanya sendiri, tetapi juga mampu mendongkrak kelas UMKM di daerahnya. "Keren ini orang?" bisik hatinya. "Sementara aku kerja kantoran, tak merdeka seperti dia". Lama kelamaan Seno merasa pernah bertemu dengan si narasumber ketika kuliah. "Benarkah itu Tantri? Anak manajemen?". Setelah sesi materi pada saat acara coffe break, Seno memberanikan diri menyapa narasumber.
"Hai....apakah anda Tantri?"
"Iya betul, sebentar.....kamu..sebentar...kamuu kannnn....hmmm Seno yaaa?".
"Betul, aku Seno, anak manajemen kelas genap".
"Wahhhh kita ketemu juga Sen, setelah dua puluhan tahun, kau kerja di pemerintahan ya Sen, kok ikut acara diklat ini?".
"Iya Tan, sebentar Tan, memang kamu asli Kediri ya?"
"Iya betul, setelah lulus aku memutuskan merintis usaha sendiri, dan sepertinya saya dianggap contoh sukses..hahahahaha", gaya Tantri tetap sama, riang penuh tawa ketika mengobrol.
"Wah bagus deh Tan, salut aku, daripada aku, tak semerdeka kamu. Ngomong omong apakah kamu kenal Irene, adik Angkatan, kalau tidak salah dia anak Kediri juga deh".
"Oh.. Irene ya...kenal lahhh, dulu sempat bersama sama menjalankan organisasi Alumni kampus kita, cuman yahh...sekarang pada sibuk sendiri-sendiri. Memang kenapa?? Mantantu ta? Hahahhaha. Awas lo sen, ingat umur, jangan macem-macem, nanti CLBK kamu. Hahahhahaha", ledek Tantri.
"Ya aku kenal saja Tan, kamu masih keep contact ya sama dia".
"Wah sudah jarang banget Sen, Irene sering ke luar kota. Tau...sepertinya dia aktif di suatu lembaga pemberdayaan masyarakat, khususnya dibidang keperempuanan. Yahh kadang ngomongin meditasi -meditasi, spiritualitas, pengembangan potensi diri entahlah ra dhong blas aku Sen, sing penting bagiku golek duwit..hahahahahhaha."