Mohon tunggu...
Heny oktavia
Heny oktavia Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Bagus atau tidaknya tulisanmu, teruslah untuk berkarya. Karena seburuk-buruknya karyamu, lebih buruk daripada tidak berbuat apa-apa.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rahasia Cinta

23 Mei 2020   01:12 Diperbarui: 23 Mei 2020   01:17 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Cukup Re, makasih sudah menghianati persahabatan kita, aku tidak menyangka kamu bisa  berbuat seperti itu. Makasih untuk semuanya" ucap Dinda sambil bergegas pergi meninggalkan Rere. Sedangkan Rere hanya terdiam, tanpa berucap sepatah katapun. Rere sedikit menyesal tetapi Rere mencintai Satria. Rere juga tidak ingin kehilangan Satria.

"Tidak pernah aku sangka, sahabat yang selalu mendukung dan menyemangatiku disaat aku terpuruk sekalipun. Ternyata dia juga yang tega membuatku terjatuh" kata Dinda dalam hati sambil terus mengusap air matanya.

Malamnya Dinda berfikir keras. Rasa bimbang menghantuinya. Akhirnya Dinda memutuskan untuk memulai hidupnya yang baru. Menjadi gadis yang lebih dewasa lagi dan penuh dengan semangat. Karena dia percaya bahwa terlalu larut dalam kesedihan itu justru akan membuat keadaan semakin hancur.

Beberapa hari setelah kejadian itu, Dinda dan Rere tak lagi saling berkomunikasi. Persahabatan mereka seketika renggang karena cinta. Disaat itu juga pertemuan yang tidak sengaja antara Dinda dan teman kecilnya, Putra. Mereka terlihat asyik mengobrol disalah satu restoran di perbatasan kota. Pertemuan itu membuat mereka kembali bernostalgia pada masa kecilnya yang saling menjaga satu sama lain.

Kebetulan Putra sedang menikmati masa cuti dari kesatuan tempatnya mengabdi kepada sang Merah Putih, yaa benar dia juga merupakan seorang prajurit Angkatan Darat. Kehadiran Putra membuat rasa sakit hati Dinda sedikit terobati.

Waktu terus berjalan. Dinda dan Putra semakin dekat. Hubungan mereka sudah tidak lagi seperti teman biasa. meskipun Putra tau apa yang sedang dialami Dinda, Putra tidak segan-segan untuk mengenalkan Dinda kepada keluarga besarnya. Tidak lagi mengenalkan sebagai teman, tetapi sebagai calon istri. Keluarga besarnya juga menerima Dinda dengan hangat. Hal itu membuat Dinda sangat terkejut.

Teman yang sudah lama tidak bertemu tiba-tiba datang membawa berjuta kebahagiaan. Hati Dinda yang tidak mudah mencintai, tetapi luluh dengan sikap dan keberanian Putra.

"Tunggu aku kembali, Din. Aku akan bawa orangtuaku untuk segera melamarmu" ucap Putra sebelum Check-in di Bandara. Yeah, hari itu adalah perpisahan Dinda dan Putra. Sebelum Putra kembali berdinas, karena masa cutinya telah habis. Dua minggu bersama Dinda adalah moment yang bahagia untuk Putra. Putra telah mengenal Dinda sejak lama, begitu juga cintanya yang telah lama tumbuh. Namun Putra tahu bahwa Dinda telah bahagia bersama oranglain, itu sebabnya Putra tidak pernah mengganggu kebahagiaan Dinda.

Disaat hati Dinda terobati akan kehadiran Putra. Satria kembali untuk menghubungi Dinda. Satria ingin memperbaiki lagi hubungannya dengan Dinda. Dinda pun tidak ingin bercerita kepada Satria akan apa yang sebenarnya terjadi. Karena Dinda sempat mendapat kabar dari rekan Satria bahwa Satria sempat sakit ditempat penugasan. Dinda membiarkan semua mengalir begitu saja. Dinda menceritakan hal ini kepada Putra. Dan Putra menerimanya dengan baik. Waktu demi waktu berjalan seperti apa adanya. Hingga saat kepulangan tugas Satria datang. Dinda ijin kepada Putra untuk mendatangi Satria di Dermaga atas permintaan Satria. Di dermaga Satria sempat merasakan sesuatu yang beda dari Dinda. Di ponsel Dinda masih tersimpan sebagian pesan-pesan singkat dari Putra. Saat itu juga Satria terbawa emosi.

"Tega kamu, Din ...ternyata yang dikatan Rere selama ini benar" kata Satria sambil menatap laut dengan tajam.

"Apa maksud kamu bang, selama ini kamu tidak pernah cerita apa yang terjadi. Kamu meninggalkan aku tanpa sebab. Sekarang aku dekat dengan oranglain kamu marah"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun