"Kenapa senyum-senyum?" Tanyanya.
“Gak apa-apa. Karena aku belum punya istri,” kataku mantap. Kulihat Tria menatapku tak berkedip. Mata teduhnya masih basah dengan air mata.
“Maksudmu Hen?” Tanya Tria masih memandangku tak percaya.
“Aku belum menikah. Dua puluh tahun aku selalu merindukanmu,” kataku sambil memandang wanita cantik itu yang saat itu benar-benar terperangah.
Tria memandangku seakan tidak percaya kalau aku sampai saat ini belum menikah seakan selalu menunggunya. Wanita anggun itu menatapku dengan mata yang bercahaya. Akhirnya Tria menumpahkan tangis bahagianya dalam pelukanku.
Salam bahagia @hensa17.
****
Hendro Santoso, seorang Pensiunan penggemar Cerpen, Puisi dan Novel. Aktif menulis mengisi rubrik olah raga. Silakan singgah di Kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H