Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pertemuan di Matos

17 September 2024   03:31 Diperbarui: 17 September 2024   03:35 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Sumber Foto Paulus Hariadi/Constructionplusasia.com

“Aku kagum padamu Hendarno. Perpisahan kita dulu tidak berakhir dengan saling membenci,” suara Tria penuh sendu.

Mendengar nada suaranya, sangat terasa ada sesal yang mendalam dari relung hati wanita cantik pujaanku ini. Memang Tria tidak bersalah sebagai seorang anak yang berbakti kepada orang tua, maka dirinya harus patuh. 

“Tria sebaiknya lupakan saja yang sudah berlalu. Ayo kita rayakan pertemuan kita ini dengan rasa gembira. Ayo dong kamu tersenyum lagi,” kataku sambil menatap wanita rupawan di depanku ini.

Wanita berwajah anggun itu balas menatapku. Ya Tuhan sepasang mata teduhnya itu masih indah seperti dulu. Triapun tersenyum membalas tatapanku.

“Aku membawa kabar baik buatmu Hen!”

“Kabar apa?” Tanyaku. 

“Aku sekarang sudah tidak tinggal di Kuala Lumpur,” jawab Tria.

“Lalu suamimu juga ikut pulang?” Tanyaku. Tria mengangguk pelan.

“Rumah orang tuamu di Sawojajar masih ditempati?”

“Ayah dan Ibu sudah wafat. Rumah itu sudah dijual.” Jelas Tria.

“Lalu kamu tinggal di mana?”   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun