Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cinta Pertama

21 Maret 2024   16:25 Diperbarui: 21 Maret 2024   16:36 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by iStockphoto

Kata-kata Erika ini justru membuat Hendarno bertambah pedih. Hendarno yang tidak berdaya bahkan belum mampu berbicara meski hanya sepatah katapun. 

Dia tidak tahu sampai seberapa lama usianya bertahan. Tiba-tiba saja dia ingat cerpen yang dijanjikannya kepada Erika. Cerpen itu harus diberikan sesuai janji Hendarno. 

Di Ruang ICU itu, Erika masih memegang empat lembar kertas berisi cerpen yang berjudul Cinta Pertama. Gadis cantik itu membaca cerpen itu dengan isak tangisnya. 

Tindakan operasi kanker otak itu tidak banyak membantu bagi Hendarno. Pria sahabat Erika itu tidak mampu bertahan untuk menerima takdir kematiannya. 

Di sudut sepi itu Erika menangis. Gadis itu tidak menyangka ternyata Hendarno sudah mencintainya sejak lama. 

Erika sungguh menyesal kenapa Hendarno tidak tahu bahwa dirinya juga mencintai sahabatnya itu sudah sejak lama. Begitu lama cinta pertama mereka terpendam. 

Cinta pertama mereka akhirnya tertulis abadi dalam catatan Malaikat.

Salam literasi @hensa17. 

Dusun Sindang Palay Margaasih, 21 Maret 2024. 

#Pestapena2024

#Pulpen

#hensa17

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun